HALSEL - Kepala Puskesmas Busua Kecamatan Kayoa Barat Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Fadli Talib diduga kuat tilep dana jaminan persalinan (Jampersal) senilai Rp 45 juta.
Hal ini dilakukan Fadli Talib saat menjabat sebagai bendahara rutin di tahun 2020. Jampersal triwulan 1 Rp 45 juta tersebut dicairkan Fadli Talib tanpa koordinasi dengan Kepala Puskesmas saat itu dijabat, Dewi.
Setelah mencairkan dana tersebut, Fadli tidak membayar hak tenaga bidan desa dan bidan yang tugas di puskesmas
Fadli sendiri membantah bahwa dirinya menggelapkan dana Jampersal Rp 45 juta. Dirinya mengaku dana tersebut telah diserahkan ke koordinator bidan Puskesmas Busua Sabria Salasa untuk bayar hak para bidan.
Namun bantahan Fadli Talib ternyata tidak benar. Sabria Salasa melalui salah satu rekan kerja yang namanya diminta tidak dipublikasi mengatakan, pada saat dana jampersal Rp 45 dicairkan, Fadli kemudian menyerahkan uang sebesar Rp 4 juta ke Sabria. Sisanya Rp 41 juta.
"Sementara bidan yang lain Fadli tidak kasi," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Fadli Talib dikonfirmasi tidak menjelaskan dengan jelas terkait pembayaran hak-hak bidan tersebut. Dirinya mengaku sudah dipanggil pihak Dinas Kesehatan pada Selasa 11/8 untuk mengklarifikasi.
"Terkait dengan hal itu kemarin hari selasa tanggal 10 agustus 2021 saya juga suda di panggil dari Dinkes untuk ketemu Ibu Kabid Binkesmas,dn Pak Sekertaris di minta untuk klarifikasi masalahnya dan itu suda selesai," kata Fadli.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Kesehatan Charili Toloa mengaku, hasil klarifikasi dari Fadli Talib bawah dana yang dicairkan Fadli pada waktu itu bukan dana jampersal untuk bidan tapi dana rujukan biasa dan sudah diselesaikan.
"Dana rujukan ibu bersalin merupakan bagian dari jampersal, kalau rujukan biasa ada hak petugas yang mendampingi pasien saat rujukan. waktu saya tanya pa fadli yang di cairkan adalah rujukan jampersal," cetusnya. (Buwas/PM)
