SPBU Labuha dan Babang "Hobi" Jual Pertalite ke Pengencer

Sebarkan:
SPBU Labuha. (dok.PapuaKita.com)
HALSEL - Sopir angkutan kota (angkot) dan warga pengguna kendaraan roda dua dan empat di Ibu Kota Labuha Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara akhir-akhir ini keluhkan pelayanan SPBU Labuha dan Babang milik PT Babang Raya. Keluhan ini terkait dengan penyediaan bahan bakar minyak jenis pertalite.
"Keluhan dari teman teman sopir angkot pada saat mereka masuk SPBU katanya mereka pertalite itu kosong terus," ungkap Ketua Organda Iksan Barmawi mewakili para sopir angkot ketik ditemui di depan Kantor Bupati melakukan aksi mogok beroperasi, Senin, 7/3/2022.

Iksan lantas tidak meragukan lagi keluhan dari para sopir angkot kepada dirinya, sebab menurutnya, karyawan SPBU sering beralasan stock BBM jenis pertalite kosong ini selalu dialamatkan kepada sopir angkot. Kemudian para sopir diarahkan ke pompa pertamax. Sementara harga pertamax lebih mahal dari pertalite. Sehingga para sopir angkot merasa beban dengan harga pertamax Rp9200 per liternya.

Iksan juga menerima laporan dari sopir angkot bahwa, ada karyawan SPBU menjual pertalian kepada pengencer yang menggunakan jirigen dengan jumlah yang banyak. Para pengencer ini menggunakan mobil pickup dengan muatan puluhan jirigen berukuran 25 liter dan itu dilakukan secara terang-terangan baik di siang hari maupun malam.

"Ada itu ada, mobil mobil yang sedot sedot itu ada saya bisa buktikan nanti bawah itu ada," ujar Iksan diamini puluhan sopir angkot.

Bahkan dirinya menemukan langsung para pengecer pertalite di lapangan menjalankan aksi mereka membeli pertalite dan dilayani oleh karyawan SPBU. Disaat itu, para pengecer ini beralasan mereka juga mencari makan. 

"Saya bilang ke mereka boleh kalian cari makan tapi malam hari saja Jang pagi siang sore dan malam. Artinya pada saat ada kelebihan pertalite kalian ambil malam hari saja karena operasi angkutan umum di siang hari ini melayani masyarakat.

Dirinya mencurigai, dengan mudah para pengencer mendapatkan stock BBM jenis pertalite ini disebabkan karena harga pertalite yang dibeli pengecer tidak sesuai dengan harga normal.

"Mungkin pengencer pengencer ini belinya dengan harga ada lebih sedikit," cetus Iksan 

Untuk menjawab keluhan para sopir angkot dan warga, dirinya mengambil langkah berkoordinasi dengan Operation Head (OH) Pertamina Babang. Dari hasil koordinasi, kata Iksan, OH Pertamina segera mengeluarkan stock BBM jenis pertalite sebanyak 10 ton ke SPBU Labuha dan Babang untuk memenuhi kebutuhan sopir angkot dan warga. 

"Hari ini mereka keluarkan sepuluh ton ke SPBU untuk layani kebutuhan sopir angkot dan masyarakat umum," tutupnya.

Sementara data dari Pertamina di Provinsi Maluku Utara harga BBM jenis Pertalite Rp 7850 Pertamax Rp9200. (Buwas/PM)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini