Diduga Tanpa ANDAL PT NKA Terus Disoal

Sebarkan:
Ketua Umum SeOPMI Haltim, Ambuau Hi A Lambutu (doc. Pribadi)

TERNATE, PotretMalut - PT Nusa Karya Arindo (NKA) yang beroperasi di blok Moronopo, Kecamatan Kota Maba, Halmahera Timur untuk penambangan bijih nikel dan fasilitas penunjangnya terus dipersoalkan.

Ketua Umum Sentral Organisasi Pelajar Mahasiswa Indonesia (SeOPMI) Haltim, Ambuau Hi A Lambutu mengatakan, PT NKA merupakan pengalihan WIUP dari PT Aneka Tambang (Antam) Tbk UBPN Malut melalui surat Dirjen Minerba, Kemen ESDM No. B-2513/MB.04/DJB.M/2022 tanggal 14 Juni 2022 dan Kepmen Investasi/BKPM No. 1103/1/IUP/PMDN/2022.

Ambu menyebutkan, wilayah konsesi pertambangan NKA sesuai IUP No. 1105/1/IUP/PMDN/2022 seluas 20.763 hektar. 

"Sangat tidak masuk akal melihat IUP PT NKA lebih besar dari PT Antam, sementara PT NKA masih menggunakan Andal PT Antam," ungkapnya, Minggu, (14/01/2023).

Ambu menjelaskan, sebelumnya PT Antam memiliki WIUP seluas 39.040 hektar, sekarang tersisa 3.648 hektar. Padahal PT NKA beroperasi menggunakan Andal PT Antam.

Ambu mengatakan, saat ini karyawan sub kontraktor PT NKA diliburkan karena Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT NKA tidak diterbitkan.

"Kami menduga, tidak adanya ANDAL mengakibatkan tidak terbitnya RKAP PT NKA," sebut Ambu.

Ia juga menghawatirkan keadaan lingkungan di Moronopo saat liburnya karyawan karena tidak adanya ANDAL dan RKAP.

"PT NKA itu perusahaan yang dampak lingkungannya besar, yang mengherankan PT NKA bisa memiliki IUP hanya menggunakan UPL-UKL," ujarnya.

Ambu menceritakan, saat Moronopo dikelola PT Antam, pernah terjadi demo soal lingkungan.

"Antam bergerak cepat dan mendatangkan getube (penyedot limbah sedimentasi) dan mengurangi dampak lingkungan," ungkapnya.

Sementara, jelas Ambu, topografi Moronopo rawan banjir ketika datang hujan, dan PT NKA tidak mengambil langkah sebagaimana Antam.

"Jangankan getube, ANDAL saja NKA tidak kantongi," ujarnya.

Ambu menegaskan, SeOPMI Haltim akan hadir sebagai kebutuhan gerakan terkait pengelolaan lingkungan yang tidak optimal.

"Problem PT NKA, pencemaran dan kerusakan, akan kami sikapi dengan gerakan secara langsung," pungkasnya. (Mail/red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini