|  | 
| Diskusi buku Peran Cendekiawan Muslim | 
Sebelumnya, Orwil ICMI Maluku Utara menggelar peluncuran dan diskusi buku "Atas Nama Kata" pada Sabtu 18 Oktober lalu. Kali ini buku yang didiskusikan adalah "Peran Cendekiawan Muslim Dalam Dakwah, Etika dan Transformasi Sosial di Era Digital".
Diskusi yang dihadiri kurang lebih seratusan peserta ini, berlangsung di Syamatira cafe dan resto, Kelurahan Makassar Timur, Kota Ternate, Sabtu (25/10/2025).
Ketua Umum Orwil ICMI Maluku Utara, Kasman Hi. Ahmad dalam sambutan yang diwakili Sekretaris Orwil ICMI Maluku Utara, Herman Oesman menyebutkan, diskusi buku merupakan kegiatan yang menjadi poin penting bagi ICMI.

Dihadapan peserta yang didominasi pemuda tersebut, Herman menyentil terkait semangat sumpah pemuda. Menurut Sosiolog Maluku Utara itu, ada tiga semangat yang melatari terjadinya sumpah pemuda.
"Yang pertama adalah konektivitas, inklusivitas, dan yang ketiga adalah dignity" sebutnya.
"Kenapa para pemuda waktu itu mampu berkumpul dalam satu titik yang sama? Karena ada modal sosial yang terhubung dalam konektivitas pikiran dan hati," tambahnya.
Sementara, inklusivitas sebut Herman, adalah bagian keterbukaan yang mengarahkan pada satu titik, yaitu Indonesia merdeka. 
"Ketiganya adalah bagian dari peran cendekiawan," ujarnya.
Sementara Ketua Umum Pemuda ICMI Maluku Utara, Zainal Abidin Marasabessy mengatakan, penulisan buku "Peran Cendekiawan Muslim Dalam Dakwah, Etika dan Transformasi Sosial di Era Digital" adalah upaya deklarasi kaum muda, akademisi dan intelektual untuk mengeksplor dan merefleksikan semangat.
"Diskusi buku hari ini dengan kehadiran 99% anak muda, tidak sekedar menjadi kesuksesan panitia, tapi juga menunjukkan bahwa pemuda masih ada," pungkasnya.
Diskusi buku ini menghadirkan dua orang guru besar sebagai, mereka adalah Prof. Gufran Ali Ibrahim dan Prof. Jubair Situmorang, yang diwakili Dr. Abdul Rauf Wajo.
"Peran Cendekiawan Muslim Dalam Dakwah, Etika dan Transformasi Sosial di Era Digital", merupakan buku kumpulan tulisan, penulisnya adalah mereka yang menjadi bagian dari ICMI Maluku Utara. Sebagian besar penulis adalah Dosen IAIN Ternate. (Tim/red)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
