Gelar Serasehan dan Promosi Gerakan Ceria , Kadis DP3A Malut Harap Bisa Menekan Perkawinan Anak

Sebarkan:
DP3A Malut gelar serasehan dan promosi gerakan Ceria

TERNATE - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Maluku Utara menggelar serasehan yang dirangkaikan dengan promosi Gerakan Ceria bertajuk "Peran Organisasi Perempuan dalam Mencegah Perkawinan Anak di Maluku Utara."

"Dengan kegiatan ini semoga bisa menekan angka perkawinan anak di Maluku Utara (Malut). Kita ketahui bersama, perkawinan anak di Malut berada di angka rata-rata nasional yaitu 14,80 persen. Tetapi sesuai data BPS terakhir sudah turun,"kata Kepala DP3A Provinsi Maluku Utara Musyrifah Alhadar kepada wartawan, Selasa (27/9/2022).

Dalam kegiatan itu juga, Musyrifah minta seluruh elemen organisasi perempuan komitmen bersama sehingga bisa mensosialisasikan dan mengedukasi setiap masyarakat yang menjadi sasaran organisasi perempuan.

"Promosi gerakan ceria ini merupakan implementasi proper (Proyek Program Perubahan) saya dari program Dinas dan salah satu dari lima arahan Presiden. Yaitu bagaimana kita menurunkan angka perkawinan anak di setiap provinsi,"jelasnya.

Proper ceria itu, kata dia, ada dua yaitu melalui pusat layanan informasi yang bisa diilakukan konsultasi secara tatap muka maupun website yang yang dilaunching.

Sambungnya, jika ada korban yang konsultasi bisa melalui online atau kunjungi laman website ceria karena ada ahli psikologi, hukum, Ikatan Dokter Indonesia, bidan, Kemenag dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polri, yang dapat memberikan edukasi pada semua orang/masyarakat atau memberikan solusi masalah yang dialami.

"Sejauh ini sudah ada yang konsultasi, dan alhamdulillah sudah dapat kita cegah. Website ini juga sudah banyak yang mengakses. Selain itu, kita sudah masuk ke sekolah untuk memberikan edukasi dan sosialisasi,"tuturnya.

Dia menambahkan, sekolah di beberapa Kecamatan di Kota Ternate yang dijadikan sampel, dan mereka sudah mengakses layanan tersebut. Dari data konsultasi sudah di atas 1000 orang yang mengakses.

"Saya berharap kepada Bupati dan Wali Kota di Provinsi Malut agar bisa seriusi masalah jam keluar anak-anak di malam hari. Dan, yang terpenting penekannya di keluarga masing-masing.(ham/red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini