HMI Komisariat Tarbiyah Gelar Debat Balon Ketua Umum

Sebarkan:
Debat Bakal Calon (Balon) Ketua Umum (Ketum) berlangsung di Kedai Lepa pada Kamis, (16/03/2023) malam

TERNATE, PotretMalut - Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah IAIN Ternate menggelar debat Bakal Calon (Balon) Ketua Umum (Ketum) yang nantinya berkompetisi dalam Rapat Anggota Komisariat (RAK) Ke-XXXIII. 

Gelaran untuk menghadapi momentum tahunan dengan Tema "Reaktualisasi Kepemimpinan Mewujudkan Tujuan HMI" itu berlangsung di Kedai Lepa pada Kamis, (16/03/2023) malam.

Ada empat orang Balon yang hadir dalam debat tersebut diantaranya, Naufandi H. Saleh, Risman Abbas, Humaidi Sukiman, dan Zul Fahrul.

Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah IAIN Ternate, Mulyadi Sangaji dalam acara tersebut mengatakan, Debat Balon ini merupakan inisiatif langsung dari Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan.

Mulyadi menambahkan, Debat ini merupakan upaya menghidupkan budaya positif positif yang pernah dilakukan oleh para senior HMI Komisariat Tarbiyah sekitar tiga puluh tahun lalu.

Selain itu, agenda debat merupakan bagian dari Perkaderan HMI, karena Perkaderan bukan hanya Training formal.

"Debat ini sebagai upayah menghidupkan kembali budaya positif yang pernah diterapkan, supaya Perkaderan yang kita kenal bukan hanya LK-I dan LK-II, " ungkapnya

Sementara Formateur Ketua Umum HMI Cabang Ternate, Muhdi A. Rahman mengatakan, agenda debat dalam menghadapi RAK ini, perdana di HMI Cabang Ternate.

Dalam menghadapi sirkulasi kepemimpinan, alangkah lebih baiknya dilakukan debat agar dialektika pengetahuan dapat terbangun.

Baginya, momentum RAK adalah proses evaluasi, proyeksi, dan aktualisasi. sehingga ruang untuk untuk menyampaikan pikiran perlu disediakan.

Muhdi berharap, Balon yang nantinya berkompetisi dalam RAK dapat memformulasikan gagasannya dalam Kepengurusan yang akan datang.

"Visi yang dibangun harus disertai dengan rumusan cara dan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki agar apa yang diharapkan bisa tercapai"ungkapnya

Muhdi juga berpesan, agar kedepannya dalam kaderisasi kepemimpinan seluruh ide harus diformulasikan dalam bentuk karya tulis agar seluruh cita-cita yang dirumuskan dapat menjadi pengingat.

"Perumusan gagasan harus dirumuskan dalam bentuk karya tulis sehingga kita lebih mudah mengetahui langkah mana yang sudah dilakukan dan mana yang belum, " tutupnya. (mail/red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini