Pemda Morotai Dukung Igo Super, Gagasan Perubahan Abd Wahab

Sebarkan:

TERNATE,PotretMalut - Aksi perubahan Abd Wahab H. Rajab, peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrastor Angkatan II, BPSDM Maluku Utara dengan judul Introduksi Pengembangan Bido sebagai Strategi Unggulan Perkebunan (Igo Super) didukung Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.

Abd Wahab menuturkan, Igo Super hadir sebagai solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi para petani kelapa kopra, yang umumnya diusahakan adalah kelapa tipe dalam. 

Pada umumnya tanaman kelapa itu sudah berumur 60 tahun lebih, dengan tinggi batang di atas 20 meter. Dampaknya, biaya panen menjadi tinggi, dan jika turun harga jual kopra, maka pendapatan petani sangat rendah. 

Di sisi lain, proses panen kelapa berbatang tinggi juga beresiko bagi keselamatan petani, seperti kecelakaan.

Karena itu, menurut Abd Wahab, direkomendasikan untuk menanam kelapa yang memiliki struktur batang pendek sehingga mudah dipanen, dan produksinya tinggi. 

“Kebutuhan tipe kelapa yang dimaksud adalah Kelapa Bido dengan karakteristik yang dibutuhkan,”ujar Abd Wahab, Kamis (31/8/2023).

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku Utara itu menjelaskan, berdasarkan hasil eksplorasi dan observasi yang dilakukan tahun 2015 sampai awal 2016, Kelapa Bido mulai berbuah pada umur 3 tahun, produksi buah banyak, ukuran buah besar, berat daging buah segar 550 gr/butir, memiliki batang sangat pendek, dan pertambahan tinggi batang lebih lambat dibandingkan kelapa Dalam lokal lainnya.

Bahkan, kata dia, Kelapa Bido sudah ditetapkan sebagai varietas unggulan melalui Keputusan Menteri Pertanian RI nomor : 104/KPTS/KB.020/11/2022 tanggal 24 November 2022 tentang Penetapan Kebun Blok Penghasil Tinggi dan Pohon Induk Terpilih Kelapa Dalam Varietas Bido di Kabupaten Pulau Morotai,Provinsi Maluku Utara. 

Dinas Pertanian Malut mencatat, saat ini jumlah Pohon Induk Terpilih (PIT) Kelapa Bido mencapai 64 pohon. PIT yang terletak di Desa Bido ini tersebar di 4 kelompok tani dan 1 petani pemilik sumber benih. Jumlah populasi pohon induk tersebut hanya mampu memenuhi ketersediaan benih untuk pengembangan seluas 100 hektar per tahun. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, lanjutnya, perlu dirumuskan kebijakan, strategi, dan langkah-langkah operasional yang cepat dan tepat, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. 

Pemetaan ketersediaan sumber benih baru, meningkatkan kualitas dan kuantitas kelembagaan, penangkaran benih Kelapa Bido, implementasi GAP (Good Agriculure Practices), peningkatan produksi dan produktivitas tanaman kelapa, dan peningkatan pendapatan petani adalah tujuan yang diharapkan dapat dicapai dengan Introduksi Pengembangan Bido Sebagai Strategi Unggulan Perkebunan melalui Igo Super.

Untuk jangka panjang, sambung Abd Wahab, tujuan program ini adalah terwujudnya Introduksi Pengembangan Bido sebagai Strategi

Unggulan Perkebunan di Provinsi MalukuUtara, yang akan diatur dalam Peraturan Gubernur tentang Perlindungan danP engembangan Varietas Kelapa Bido.

“Ke depan memang kita harapkan kelapa Bido tidak hanya ada di Morotai, tetapi bisa juga ditanam oleh petani di Kabupaten/Kota lainnya di Maluku Utara,”imbuhnya. 

Igo Super Dapat Dukungan Pemkab Morotai

Gagasan Igo Super telah dilakukan Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Molokai, Morotai, Rabu (30/8/20243), yang dibuka oleh Asisten II Setda Pulau Morotai Safrudin Manyila. Kegiatan serupa juga telah dilakukan di Halmahera Timut beberapa waktu lalu. 

Safrudin yang mewakili Pj. Bupati Morotai mengapresiasi aksi perubahan yang digagas oleh Abd Wahab untuk mengembangkan Kelapa Bido yang berasal dari Morotai.

Menurutnya, ini merupakan bukti konkrit yang harus didukung pemerintah daerah. “Bahwa hasil pemulihan varietas Kelapa Bido akan diintroduksi lebih jauh ke depan, sebagai strategi unggulan perkebunan, karenanya perlu perhatian serius,”ujar Safrudin. 

Ia berharap, Igo Super tidak sebatas memenuhi Pelatihan Kepemimpinan Administrator. Melainkan pula, dibuatkan dalam program yang melekat di dinas baik provinsi maupun kabupaten. 

Dalam FGD juga diilakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama Pengembangan Kelapa Bido melalui Sido Super, oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, Mukhtar Husen, dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulau Morotai Anwar Husen.(red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini