TERNATE, PotretMalut - Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Malut telah selesai membebaskan lahan seluas lima hektare di Loleo, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara
Lahan tersebut rencananya dibangun bandar udara (Bandara) Sultan Nuku dengan sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Kepala Disperkim Malut, Adnan Hasanudin kepada wartawan, Rabu (9/8/2023) mengatakan, untuk bandara Loleo, Pemprov Malut telah melakukan pembebasan lahan di skala kecil sekitar lima hektar dan itu sudah selesai.
"Lahan milik warga Loleo itu dibeli dengan hitungan per meter Rp23 ribu yang bersertifikat dan Rp20 ribu tanpa sertifikat. Jadi, total per hektar yang bersertifikat Rp230 juta dan tanpa sertifikat Rp200 juta.
Sesuai arahan Gubernur KH. Abdul Gani Kasuba, lahan yang harus dibebaskan untuk pembangunan Bandara Sultan Nuku ini sekuat 400 hektar.
“Kita sudah delinasi semua 400, ini kemungkinan diserahkan ke pihak ketiga. Ada investor yang ingin masuk sekaligus langsung pembangunan,”ungkap Adnan
Sementara untuk 5 hektar lahan yang sudah dibebaskan itu akan difokuskan untuk pembangunan landasan pacu. (Red)