Maya, Pemecah Batu Sukses Sekolahkan Tiga Anak

Sebarkan:
Maya saat memecahkan batu di lokasi tromol
HALSEL, PotretMalut - Maya, begitu Ia disapa, sehari-hari bekerja sebagai pemecah batu material biji emas atau rempel rep di lokasi tromol tambang emas Desa Kusubibi, Kecamatan Bacan Barat, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Maya melakoni pekerjaan itu demi kebutuhan hidup dan biaya sekolah tiga anaknya, karena suaminya telah meninggal dunia 12 tahun lalu. 

Ia meninggalkan tanah kelahirannya, merantau ke Kusubibi untuk mencari pekerjaan, dan rempel rep menjadi pilihannya. 

"Iya, saya orang Wanci (Buton), Sulawesi Tenggara, datang ke Kusubibi tahun 2020, sampai sekarang saya bekerja cuma ba rempel rep material bijih emas," tutur  Maya kepada Alimuddin, wartawan Media Brindo Grup, (27/06/2024).

Awalnya, penghasilan yang dia peroleh dari pekerjaan itu lumayan. 

"Saya ba rempel rep material biji emas ini satu helm Rp 5.000, dari tahun 2020 lalu saya dapat satu hari Rp 200.000 sampai Rp 400.00," ungkapnya.

Tapi, "sekarang, so 2024 ini satu hari kadang dapat Rp 20.000 sampai 50.000 saja. Kadang juga kosong karna tergantung rep (material). Apalagi tambang lagi sunyi," sambungnya. 

"Tapi itu pun saya bersyukur," ucapnya.

Dari hasil kerjanya, Maya menyebut dapat menyekolahkan ketiga anaknya.  

"Alhamdulillah dari hasil kerja keras saya di Kusubibi ini, tiga anak saya semua sekolah. Dua orang lulus SMA, dan anak yang kedua sudah lulus sarjana (S1) dan mau lanjut lagi S2," pungkasnya. (Mg1/red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini