Sekretaris PDK Kosgoro 1957: Ada yang Panik Dengan IMS Jelang Musda Golkar

Sebarkan:
Muis Djamin, Sekretaris PDK Kosgoro 1957 Provinsi Maluku Utara
TERNATE, PotretMalut - Sekretaris PDK Kosgoro 1957 Provinsi Maluku Utara, Muis Djamin angkat bicara terkait pernyataan Ketua DPD II Golkar Kota Ternate, Fuad Alhadi beberapa waktu yang lalu.

Muis Djamin yang juga mantan Sekretaris Golkar DPD II Kota Ternate itu menyebutkan, pernyataan Ikram Malan Sangadji tidak memenuhi syarat sebagai calon Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku Utara, adalah pernyataan yang sesungguhnya gagal paham terhadap Juklak 02 Partai Golkar tahun 2025.

"Pernyataan tersebut juga merupakan wujud kecemasan, serta ketakutan yang berlebihan terhadap IMS," ungkap Muis, Kamis (31/07/2025).

Muis menuturkan, sampai saat ini IMS masih fokus pada urusan pemerintahan di Halmahera Tengah. Juga sebagai Ketua Kosgoro 1957 Provinsi Maluku Utara, IMS lagi gencar sukseskan gerakan ekonomi rakyat sebagai pilar utama khitah perjuangan Kosgoro 1957.

"Jadi tak perlu panik untuk menggiring nama IMS pada kontestasi Musda Partai Golkar Provinsi Maluku Utara," tegasnya.

Muis menyarankan, nama IMS sebagai Ketua PDK Kosgoro 1957 Provinsi Maluku Utara, tidak diumbar ke ruang publik dalam ranah kepanikan politik.

"Bukannya Fuad Alhadi dan Fandi Ibrahim ketika terpilih sebagai ketua DPD Partai Golkar Kota Ternate dan Ketua DPD Halbar juga tidak memenuhi syarat calon namun bisa terpilih? Ini karena ada persetujuan dilevel para pimpinan," terangnya.

"Oleh karena itu, sebelum memberikan pernyataan harus memahami dengan benar konstruksi politik partai Golkar biar tidak gagal paham," tambah Muis.

Muis mengaku, menghormati sikap politik 9 DPD, meski begitu, Ia menila rekomendasi 9 DPD adalah langkah bergaining.

Ketua-ketua DPD kabupaten/kota, terkesan mempertahankan status quo, karena ada ketua DPD yang sudah 2 periode bahkan lebih, yang masih menginginkan jabatan ketua DPD nya dipertahankan. Serta ada Ketua DPD yang telah gagal pada agenda pemilu legislatif menyebabkan terjadinya penurunan perolehan kursi pada DPRD kabupaten/kota.

Ini sebenarnya telah menjadi fokus evaluasi DPD Provinsi, karena itu mereka bergaining dengan tidak mendukung lagi ibu Alien Mus, dan memilih mendukung Anjas Taher. Sementara juklak 02 masih memberikan ruang kepada Ibu Alien Mus untuk menjadi Ketua DPD.

"Karena itu kami menyarankan agar Musda Partai Golkar nanti, tetap menggunakan mazhab kompetisi, meskipun akhir dari proses semua akan bersanding dengan slogan bertanding untuk bersanding," tutur Muis. (Tim/red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini