![]() |
| Kadispar Malut, Tahmid Wahab |
SOFIFI, PotretMalut - Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara, menyoroti keterbatasan anggaran tahun 2025.
Pasalnya, Dispar hanya mengelola anggaran sebesar Rp15 miliar pada tahun 2025. Jumlah tersebut, sudah termasuk belanja pegawai dan program pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD, sehingga ruang fiskal untuk program pengembangan pariwisata sangat terbatas
"Awalnya pagu kita Rp25 miliar, tapi setelah efisiensi dan pergeseran
anggaran tinggal Rp15 miliar. Angka itu sudah termasuk gaji, tunjangan,
sampai kegiatan pokir. Jadi, untuk membangun infrastruktur jelas
tidak mungkin. Kita hanya bisa fokus pada pelatihan, pendampingan, dan dukungan
ekonomi kreatif," ujar Kadis Pariwisata Malut, Tahmid Wahab, Senin, 18/8/2025).
Menurutnya, Keterbatasan anggaran menyebabkan Dinas
Pariwisata Malut memprioritaskan kerjasama dengan kabupaten/kota maupun Provinsi
lain.
Tahmid menyebut, pihaknya telah menandatangani perjanjian kerja
sama (PKS) dengan Dinas Pariwisata Jawa Tengah dan Bali, yang akan fokus di
sektor ekonomi kreatif dan pengembangan destinasi.
"Harapannya, wisatawan yang datang ke Bali bisa kita tarik
ke Malut karena jaraknya tidak terlalu jauh, hanya butuh penerbangan
transit via Makassar," jelasnya.
Ia menambahkan, fasilitas objek wisata di Malut masih
terbatas sehingga harus ada keseimbangan antara promosi dan kesiapan lapangan.
(tim)
