AHM-Rivai Komitmen Benahi Ekonomi Malut

Sebarkan:

HALBAR – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Ahmad Hidayat Mus - Rivai Umar (AHM-RIVAI) kembali menggelar silaturahmi dan tatap muka dengan masyarakat di Sidangoli Kecamatan Jailolo Selatan Kebupatan Halmahera Barat (Halbar), Kamis (15/3/2018).

Di hadapan simpatisan, AHM mengatakan, pasangan AHM-Rivai ingin membawa Maluku Utara lebih baik, maju, dan membuat Malut memiliki daya saing terhadap daerah-daerah lain. Pembangunan akan dipusatkan di Sidangoli karena memiliki wilayah strategis untuk dibangun industri.  

“ Misalnya ada teman yang ingin berinvestasi di Malut, tinggal ke Sidangoli saja, karena di Sidangoli ada industri pengolahan kelapa yang nantinya  buah kelapa ini akan dibeli bukan kopra. Kemudian, sabuk kelapa bisa diolah jadi jok mobil, air kepala di olah, dan tempurung kepala juga akan di olah, dan itu akan dibangun di Sidangoli dengan tujuan untuk membangun ekonomi kerakyatan,” katanya.

Dikatakannya, perekonomian masyarakat Malut masih berada dibawa standar, rendahnya tingkat pendapatan kerap dijumpai dan kebanyakan dari masyarakat desa. Dengan membangun ekonomi dari pesisir diyakini akan merubah wajah Malut kedepan.

“ Doakan kami untuk mendirikan industri di Sidangoli. Sidangoli harus masuk pada rancangan wilayah Provinsi Malut. Sidangoli ini dulu di jaman Kesultanan menjadi daerah lumbung pangan, jadi mari besama-sama kita kembalikan kejayaan itu,” pungkasnya.

AHM juga mengaku, sistem kesehatan di Malut saat terbilang tidak layak, sehingga membutuhkan perhatian untuk dibenahi, yang dimulai dari rumah sakit sampai pada puskemsas di tingkat kelurahan maupun yang ada didesa.

“ Jika terpilih, kami akan bekerja sama dengan semua rumah sakit besar yang ada di Indonesia untuk mengantisipasi apabila ada palayanan atau ada pasien yang mau rujuk rumah sakit yang ada luar Malut. Juga akan menganggarkan biaya bagi masyarakat yang sakit dan menjalani operasi seperti, empedu, ginjal, paru-paru dan penyakit ganas lainnya,” tuturnya.

Sementara itu,  cawagub Rivai Umar mengatakan, kedapan Maluku Utara harus dibagun industri dengan tujuan untuk meningkatkan perputaran ekonomi. Sebab menurutnya, yang menjadi problem masyarakat saat ini adalah harga komoditi khususnya kopra selalu anjlok. Padahal komodi yang satu ini merupakan sumber pendapatan masyarakat di Malut.

“ Kekuatan permintaan komoditi ini yang harus di atur. Untuk itu, harus ada industri kelapa, sehingga ada penyaing antara pembeli kopra dan industri. Dan masyarakat pun bisa menjual kelapa dalam bentuk buah ke perusahaan ketika kopra harga kopra turun,” ungkap Rivai dihadapan para simpatisan dan pengurus partai pengusung AHM-Rivai.

Rivai menyebutkan, kurangnya lapangan pekerjaan membuat jumlah pengangguran di Provinsi Malut setiap tahunya mengalami peningkatan. Tak heran jika kemiskinan Malut semakin meningkat karena antara job dan pertumbuhan penduduk, tidak balance. Lapangan pekerjaan saat ini dengan pertumbuhan pencari kerja sekarang sudah tidak mencukupi untuk menarik pekerja.

Untuk memalisir problem tersebut, AHM-Rivai sudah berkomitmen untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang sejalan antara job dan pertumbuhan penduduk demi membenahi perekonomian. “ Hampir setiap tahun Unkhair itu mengwisudakan kurang lebih 1000 mahasiswa, belum lagi kampus yang lain. Bayangkan, setiap tahunnya berapa pengangguran yang ada di Malut, sudah lulus tapi tidak ada lapangan pekerjaan sesuai dengan jurusan yang tekuni semasa kuliah,” katanya sembari mengajak masyarakat untuk sama-sama membenahi kondisi pendidikan di Malut saat ini. Menurutnya, pendidikan di Malut saat ini tidak sejalan dengan para lulusan sarjana yang setiap tahunnya didominasi jurusan keguruan, kesehatan, politik-pemerintahan. “ Untuk itu kedapan kita harus lebih tinggakatkan lagi SMK kejuruan, kitaharus bersama-sama membangun pendidikan dan dibenahi kedepanya, kerana jarang meraka yang lulusan dari perguruan tinggi sangat jarang berwirausaha,” ucapnya.

Kata Rivai, kesehatan juga menjadi satu faktor yang penting dalam mencapai indikator kesejahteraan. Tingginya kesehjahteraan tidak  hanya pembangunan atau insfrastruktur saja, akan tetapi pelayanan dan ketersedian tenaga serta fasilitas kesehatan masyarakat juga tentu menjadi hal penting. “Kalau masyarakat kita kesehatannya terganggu atau sakit, pasti yang bersangkutan tidak bekerja, dan ini bisa dinamakan salah satu faktor penghambat putaran ekonomi. Untuk itu,  AHM-Rivai tetap berupaya untuk bekerja keras agar ekonomi kita bsecara terus menerus berputar. Tentu ini juga didukung dengan kondisi atau kesehatan yang sehat pula. Untuk membangun ekonomi dan meningkatkan pelayanan kesehatan di Malut harus ada saling gandeng tangan bersama,” jelasnya. (emis/red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini