Ustadz M. Thariq Kasuba Terinspirasi Ayat Al-Qur’an

Sebarkan:
Ustadz M. Thariq Kasuba

TERNATE, PotretMalut -  (Wa 'asā an takrahụ syai`aw wa huwa khairul lakum, wa 'asā an tuḥibbụ syai`aw wa huwa syarrul lakum, wallāhu ya'lamu wa antum lā ta'lamụn). Artinya, “tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.

QS. Al-Baqarah ayat 216 itu dikutip Ustadz M. Thariq Kasuba saat membawakan Tausiyah pada buka puasa berasama dengan Koalisi Pemuda Indonesia (KAPITA) Maluku Utara di Mozik Café, Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, Senin, (17/4/2023). 

Ustadz Thariq menuturkan, ayat tersebut berkaitan dengan perjalanan ayahnya (KH. Abdul Gani Kasuba) saat berdakwah melalui dunia pendidikan, dan harus meninggalkan jalan yang sangat dicantai itu. “Namun, memiliki hikmah tersendiri sehingga ayah saya menjadi anggota DPR RI, Wakil Gubernur Maluku Utara, kemudian Gubernur Maluku Utara selama dua periode,”ungkapnya.

Karena itu, alumni S2 Sejarah Islam di Universitas Islam Madinah ini akan mengikuti jejak sang ayah dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI Dapil Maluku Utara pada Pemilu 2024 mendatang.

Dirinya telah melanglang buana dalam keilmuan sejarah Islam. Ia menelusuri sejarah Nabi Muhammad Saw, Khulafaurrasidin, Daulah Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, dan sejarah Turki Utsmani, yang menjadi bidangnya. 

“Selain mendalami sejarah Islam, saya juga mengurus Jama’ah Haji asal Maluku Utara, terakhir 2019 kurang lebih 1.200 hingga 1.300 Jama’ah dengan sekitar 200 Jam’ah telah lanjut usia,”bebernya.

Di kesempatan itu juga, dia menyampaikan konsep mentalitas enterprenurship berbasis Al-qur’an, yang merupakan disertasi S3nya di Program Studi Pendidikan, Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an (PTIQ) Jakarta yang baru saja selesai ujian. “Konsep entrepreneurship (jiwa kewirausahaan) ini dapat dikembangkan di Maluku Utara,”tandasnya.

Lanjut Thariq, berdasarkan pengalaman di Arab Saudi yang memiliki satu kekayaan alam (minyak), Kerajaan Arab Saudi memberikan kuliah gratis, fasilitas asrama yang memadai dan uang saku kepada 30.000 mahasiswa Universitas Islam Madinah. “Belum lagi kampus lain yang diberikan setiap tanggal 25 Bulan Hijriyah sebesar 840 Riyal (kurang lebih Rp 4.000.000),”tambahnya.

“Arab Saudi mampu melakukan itu karena kekayaannya dipelajari, dimaksimalkan, mempelajari ekonomi politik, juga memperbanyak militer untuk menjaga sumber daya alamnya,”sambungnya. Sembari mengutip QS. Al-Maidah ayat 200 (Yaaa aiyuhal laziina aamanus biru wa saabiruu wa raabituu wattaqul laaha la’allakum tuflihun). Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”.

Sementara, Indonesia dengan penduduk kurang lebih 281.000.000 jiwa, militernya belum mencapai 1% . “Ibarat gedung 34 lantai yang dipenuhi emas, nikel, mangan, biji besi, dan masih banyak kekayaan yang dijaga hanya satu orang satpam. Kita perlu penguatan menjaga perbatasan”,ujarnya.

Sedangkan tentang pemuda, ia terinspirasi dengan QS. Az-Zariyat ayat 21. “Dalam diri kalian ada potensi, kelebihan, bakat yang Allah tanamkan carilah bakat dan potensi itu kemudian kembangkanlah.” Orang sukses memiliki ciri khas lebih cepat menemukan bakatnya”, jelasnya. 

Maka, ke depan, menurutnya, generasi Maluku Utara harus diarahkan untuk ahli dalam bidang pertambangan sesuai dengan kekayaan yang dimiliki, dengan menjalankan studi S1, S2, S3 sehingga bisa didorang menjadi vice president, direktur, manager. “Perusahaan menguasai lahan kita, jika anak negeri yang mengelola akan kembali menguasai perusahaan”,ujar Thariq.(mail/red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini