HALSEL - Puluhan warga Desa Wayamiga Kecamatan Bacan Timur Kabupaten Halmahera Selatan menggelar aksi di depan Kantor BPMD. Warga yang datang menggunakan satu unit pickup dilengkapi sound sistem ini menyampaikan protes hasil pemilihan Badan Permusyarwatan Desa (BPD) pada bulan Mei lalu.
Dalam aksi tersebut, warga menuding pihak DPMD dan Kepala Desa Dahlan Matly bersekongkol melakukan pemilihan BPD tidak sesuai aturan. Pasalnya, hasil pemilihan BPD Desa Wayamiga dilakukan secara tertutup sehingga yang terpilih sebagai anggota BPD tetap muka lama.
Terpilihnya anggota BPD lama ini, warga menduga Kepala Desa Dahlan Matly mengamankan kepentingannya. Sebab, selama menjabat kurang lebih lima tahun ini terjadi korupsi dana desa dan nepotisme yang dilakukan Dahlan Matly. Bahkan warga menduga ada itervensi dari DPMD.
"Sehingga anggota BPD lama dimenangkan pada pemilihan BPD. Kami yakin ini semua kepentingan kades dan pihak DPMD untuk merampok dana desa," ujar masa aksi di depan kantor DPMD.
Ironinya kata Rahmat Pakaya salah satu warga Wayamiga, DPMD secara terang-terangan bekerja sama dengan Dahlan Matly dengan cara membentuk panitia dan melaksanakan pemilihan anggota BPD yang tidak sesuai aturan dan mengabaikan semua tahapan pemilihan BPD.
Kerja sama Kepala Desa Dahlan Matly dan DPMD ini terbukti ketika warga Wayamiga melaporkan hasil pemilihan BPD ke DPMD. Saat itu, beberapa staf DPMD turun langsung melakukan korcek di lima RT. Hasilnya ditemukan pemilihan BPD tidak sesuai aturan dan tahapan.
"Pihak DPMD sendiri yang mengeluarkan statement akan dilakukan pemilihan ulang di lima RT. Namun sampai saat ini tidak dilakukan," kata Rahmat.
Warga juga mendesak Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik menganulir surat keputusan BPD Desa Wayamiga karena dinilai cacat prosedur.
"Kami minta dalam waktu dekat dilakukan pemilihan ulang. Kalau tidak kami datang melakukan aksi lebih besar lagi di kantor bupati," pungkas Rahmat. (Buwas/PM)
