Sekprov dan Kadis PPPA Malut Hadiri Peringatan HAN 2020 Secara Virtual

Sebarkan:
Foto : Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020 secara Virtual




TERNATE- Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, kali ini bertepatan dengan pandemi Covid-19 yang merebak hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Dampaknya, HAN 2020 yang diperingati setiap 23 Juli pun dilaksanakan secara virtual, yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Widodo, Menteri PPPA I Gusti Bintang Ayu Puspayoga, sejumlah Menteri kabinet Indonesia Maju, Gubernur seluruh Indonesia, ibu-ibu menteri yang tergabung dalam OASE, LSM Pemerhati PA, Organisasi PA, dan perwakilan anak-anak setiap provinsi termasuk anak-anak disabilitas, yang berjumlah 750 peserta.

Untuk peserta dari Maluku Utara, turut hadir Sekretaris Daerah Samsuddin A Kadir didampingi Kadis PPPA Musyrifah Alhadar, dan 7 forum anak daerah dari 7 kabupaten/kota.

Pada kesempatan itu, Menteri I Gusti Ayu mengungkapkan perubahan yang terjadi sejak pandemi Covid-19 melanda negeri Indonesia membuat tahun ini bukanlah tahun yang mudah bagi anak-anak, khususnya dalam menjalani proses belajar, mereka tidak bisa pergi sekolah, bertemu teman-teman dan guru, dan bahkan tidak bisa bermain diluar rumah karena harus berjarak untuk sementara waktu
"Namun ingatlah bahwa kalian tidak sendiri, teman-teman, bapak dan ibu guru di sekolah, serta orangtua kalian juga merasakan hal yang sama, berjuang bersama dengan beradaptasi pada kebiasaan baru kita dapat menghadapi ini semua,"Ucap I Gusti Ayu menyemangati anak-anak Indonesia dalam sambutannya.

I Gusti Ayu berpesan kepada anak-anak agar memanfaatkan waktu dirumah dengan hal-hal yang positif, kreatif, dan inovatif, jadikan waktu luang untuk terus belajar dan mengembangkan diri dengan hati yang gembira.

Ia yakin kondisi sulit ini tidak menjadi hambatan bagi mereka untuk meraih cita-cita, melainkan justru menjadi tantangan untuk berfikir kreatif dan pantang menyerah bagi orangtua, serta pengasuh dalam keluarga, ia berujar pandemi Covid-19 telah mengajarkan untuk lebih memperhatikan dan menghargai keluarga satu sama lain. Kondisi ini mungkin membuat perilaku mereka (anak-anak menjadi tidak seperti biasanya karena tidak mereka pahami dan cemaskan.

"Ayah dan bunda tetap bersabar dan tetap melakukan yang terbaik untuk memenuhi hak-hak anak yang kita sayangi. Jadikan ini sebagai kesempatan untuk menjalin kembali komunikasi dengan anak jadilah orangtua yang kreatif dan inovatif,"pintanya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Samsuddin A Kadir menyatakan, perlindungan anak adalah kewajiban semua pihak, tidak terkecuali lembaga pemerintah. Sebab itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk bersama-sama mengantisipasi kekerasan terhadap anak.

Menurutnya, tindak kekerasan justru banyak terjadi pada keluarga-keluarga yang tidak harmonis. Dan itu merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memeberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk membina keluarga yang baik.

"Kita berharap kedepan tidak ada lagi kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan khususnya di Maluku Utara,"ujarnya

Dalam kondisi pandemi Covid-19, mantan Pj Bupati Morotai ini berharap anak-anak menjadi bagian daru pemutusan mata rantai penyebaran virus corona. hal itu kata dia akan menjadi pukulan keras bagi orangtua, dan orang dewasa lainnya.

"Kita tau anak-anak saat ini sudah kreatif dengan kemajuan teknologi, memanfaatkan media untuk mendapatkan berbagai informasi penting yang positif,"imbuhnya

Sekprov berpesan, anak-anak tetap optimis mengejar cita-cita walau untuk sementara waktu aktivitas dilakukan dirumah. "Waktu dirumah dimanfaatkan untuk belajar bersama orangtua dan saudara. Karena waktu sekolah tatap muka menjadi lebih sedikit ditengah pandemi ini,"harap Sekprov

Sementara itu, Kadis PPPA Musyrifah Alhadar menambahkan, anak-anak harus mendapatkan hak-haknya dengan baik, yakni hak hidup layak, hak tumbuh kembang, perlindungan, serta hak partisipasi. Sehingga, mereka bisa bahagia dalam menjalani hidup demi menggapai cita-cita tanpa harus terjerumus pada hal-hal negatif. "Anak-anak kita merupakan generasi emas penerus garis keturunan dan penerus bangsa,"ujarnya

Musyrifah berpesan kepada seluruh pihak agar bersama-sama menjaga anak-anak agar tidak kehilangan masa emasnya. Berikan kenyamanan baik dirumah maupun dimana saja.
Tak hanya itu, ia berharap komunikasi dengan anak harus terjalin dengan baik, jadilah sahabat dan partner yang baik karena anak adalah masa depan depan peradaban, dan cahaya yang mampu menyinari suramnya kemajuan bangsa."Semua anak adalah anak kita, anak terlindungi Indonesia maju,"pungkasnya (yd/red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini