Pelanggan Tunggak Tagihan Air, PDAM Halsel Rugi Miliaran Rupiah

Sebarkan:
Kantor PDAM Halsel (Buwas/PM)
HALSEL - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) terancam bangkrut. Hal ini terjadi lantaran penunggakan pembayaran air oleh pelanggan mencapai miliaran rupiah.

Akibatnya, PDAM sendiri kesulitan membayar gaji karyawan dan operasional lainnya untuk menunjang kerja lapangan.

"Gaji karyawan satu bulan belum dibayar. Kemarin dua bulan tapi kami sudah bayar satu bulan. Belum lagi BPJS karyawan. Kalau hal ini terjadi terus maka kami sulit kembangkan perusahaan daerah ini," kata PLT Direktur PDAM, Soleman Bobote ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin 26/7/2021.

Tunggakan yang dicatat pihaknya terdapat di lima cabang diantaranya, cabang Bacan Rp 954, 657. 300 cabang Babang Rp 101. 999, 750 cabang Saketa Rp 57. 502, 535 Cabang Kayoa Rp 42. 598, 632 cabang Obi Rp 65. 080, 465. Dari lima cabang atau unit ini PDAM mengalami kerugian sebesar Rp 1, 056, 647, 050 atau Rp 1 miliar lebih.

"Tunggakan sebanyak ini terdapat di kelompok, rumah tangga, yayasan sosial, kantor pemerintah, usaha kecil dan besar serta pelabuhan," ujar Soleman.

Tunggakan sebesar itu kata Soleman, dapat mempengaruhi output PDAM dalam hal pelayanan kebutuhan dasar masyarakat khususnya pengguna air. "Karena tunggakannya sudah sampai miliaran," cetusnya.

Kondisi seperti ini dirinya hanya bisa berharap partisipasi dari pelanggan baik itu rumah tangga, sampai instansi pemerintah agar dapat melunasi tunggakan sebelum memasuki sementara kedua tahun berjalan.

"Kalau semua pelanggan itu disiplin bayar tagihan air maka kami juga maksimal melakukan pelayanan seperti yang diharapkan masyarakat," pungkasnya (Buwas/PM)



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini