128 Tahun Melayani Hingga Pelosok Negeri

Sebarkan:

Ismail Lasut (doc. pribadi)

Oleh: Ismail Lasut

Wartawan PotretMalut (Media Brindo Group)

Sejarah Bank bermula di Babilonia sejak tahun 2000 Sebelum Masehi, dengan aktivitas awal menjadikan kuil sebagai tempat menyimpan kekayaan yang dirasa aman untuk menghindari resiko pencurian. Selain itu, aktivitas tukar menukar terjadi untuk melayani kebutuhan pedagang yang melakukan perjalanan ke daerah dengan jenis mata uang yang berbeda.

Pada abad ke 6 SM, mulai diberlakukan jual beli mata uang, juga menerima simpanan dan kredit dengan tujuan keuntungan. Usaha ini lebih berkembang di Yunani pada abad ke-4 SM. Kuil sebagai tempat penyimpanan mulai terdesak oleh badan-badan yang dikuasai negara dan swasta. Usaha tukar menukar uang mulai terjadi karena setiap negara di Yunani memiliki mata uangnya sendiri.

Kemajuan perdagangan menimbulkan perkembangan baru dalam alat pembayaran, yaitu berupa wesel, walaupun belum dapat dipindahtangankan. Bank juga berfungsi sebagai rumah kliring (pemindahan atau transfer). Kemajuan yang sangat menonjol adalah lahirnya jenis simpanan giro dan pembayaran dengan pemindahbukuan.

Tahap selanjutnya dimulai penciptaan tenaga kerja baru oleh Goldsmith Bankers, serta lahirnya bank sentral dan bank-bank lainnya. Pada tahun 1716, berdiri Bangue General di Perancis yang merupakan bank deposito dan berhak mengeluarkan uang kertas bank. Akan tetapi, pada tahun 1718 berganti nama menjadi Banque Royale dan digantikan lagi pada tahun 1800 dengan nama Banque de France karena inflasi.

Mochammad Rizaldy Insan Baihaqqy menguraikan sejarah bank dalam buku Bank dan Lembaga Keuangan (2022), Bank Dunia dibentuk pada tahun 1944 dengan tujuan awal untuk mengatur keuangan dunia pasca perang dunia ke-II. Di Indonesia, institusi perbankan hadir pada masa Hindia Belanda. Melalui reenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) yang merupakan perusahaan penghimpun perusahaan-perusahaan dagang Belanda, didirikanlah De Bank van Leening pada 20 Agustus 1746 sebagai bank pertama. De Bank van Leening tidak dapat beroperasi dengan baik dan mengalami beberapa kali pergantian nama sebelum akhirnya bangkrut.

Terdapat beberapa bank yang bergerak sejak masa Hindia Belanda. Dijelaskan oleh Baihaqqy, saat VOC diambil alih oleh pemerintah Kerajaan Belanda, didirikanlah tujuh bank. Dua diantaranya adalah De Javasche Bank, cikal bakal Bank Indonesia, dan De Algemenevolks Crediet Bank yang merupakan cikal bakal Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menjadi bank pertama milik Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 1946.

Mengutip https://bri.co.id, BRI didirikan di Purwokerto oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja pada 16 Desember 1895. Sebagai bank milik pemerintah dan terbesar di Indonesia, BRI merupakan bank kelas dunia dan tercatat sebagai bank terbaik nomor satu Indonesia. BRI menduduki urutan 112 bank terbaik berdasarkan daftar 1000 Bank Terbaik Dunia tahun 2020. BISNIS.COM, 23 November 2023 menyebutkan, total nasabah BRI berkisar 111 juta per September 2023.

Bank dengan slogan “Melayani Setulus Hati” ini juga tercatat memiliki jumlah pekerja sebanyak 78.952 orang. Untuk melayani Indonesia hingga pelosok negeri, BRI memiliki 654.677 BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, bank pertama milik pemerintah Indonesia ini juga membuka layanan untuk masyarakat melalui teras BRI yang terbukti mampu menjangkau masyarakat yang berada di daerah terluar Indonesia.

BRI akan memasuki usia 128 tahun pada 16 Desember mendatang. Dengan usia yang telah melampaui usia kemerdekaan Indonesia, diharapkan BRI selalu tumbuh hebat melayani rakyat Indonesia melalui pemberian akses modal untuk pelaku usaha, juga terus terlibat memberikan layanan transaksi hingga daerah terluar. **

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini