Tangisan Sahril Thahir Untuk Maluku Utara

Sebarkan:
Sahril Thahir saat menyapa warga Tabalema
HALSEL, PotrerMalut - Calon Wakil Gubernur Maluku Utara, Sahril Thahir, tak mampu membendung tangis saat menyambangi masyarakat Desa Tabalema.

Hal ini dikarenakan, rasa prihatin atas ketertinggalan kondisi pembangunan di desa yang pernah dilalui beberapa hari terakhir saat blusukan di Kabupaten Halmahera Selatan.

Hari itu, Senin (07/10/2024) Sahril Thahir bersama rombongan tiba di Desa Yoyok, Kecamatan Mandioli Selatan, sekira pukul 12:11 WIT. Mereka disambut dengan musik "Ok gas" ala presiden terpilih. Warga berbondong-bondong menyambut dengan menunjukkan 2 jari sebagai simbol mendukung AM-SAH pada Pilgub Malut 2024.

Dibalik eforia warga, masih nampak ketertinggalan. Mereka seakan dipaksa jauh dari kemajuan. 

Di pulau yang terpisah dengan ibu kota kabupaten itu, anak-anak hanya bisa mengenyam pendidikan sekolah dasar. Mereka harus meninggalkan tanah kelahiran untuk melanjut sekolah.

Sahril merasa heran saat masyarakat mengaku belum pernah mendapatkan bantuan, baik pada sektor pertanian, perikanan, maupun UMKM.

Belum lagi akses jalan, jaringan telekomunikasi, air bersih, bahkan listrik juga menjadi masalah.

"Saya selama menjabat DPRD, telah berbuat untuk masyarakat di Halut-Morotai," ungkap Sahril.

Sahril meminta, masyarakat memilih pemimpin yang mengetahui kebutuhan orang yang dipimpin.

"Pilih orang yang tau masyarakat pe kebutuhan. Pilih pemimpin yang tau ngoni butuh jalan tani, tau ngoni butuh listrik, ngoni butuh perahu mancing, didukung berwirausaha, butuh air bersih, ingin ana-ana samua sekolah" ujarnya.

Setelah menyapa masyarakat Yoyok, Sahril bersama rombongan menuju Desa Tabalema. Sahril memilih berjalan ke desa dengan jarak lebih kurang 2 KM ini, untuk melihat apa yang paling dibutuhkan masyarakat.

Sekira pukul 14:35 WIT. Cawagub yang dikenal merakyat ini, berbincang dengan masyarakat yang hadir.

Kurang lebih 30 menit berbincang, mimik wajah pria 57 tahun ini mulai berubah. Suaranya bergetar, perlahan matanya mulai basah.

"Ngoni mo pigi kobong saja susah, mo jual ngoni pe hasil panen me susah, bagimana ngoni mo kase sekolah ana-ana," tanya Sahril.

"Saya tara mau lagi bagini, insya Allah saya dengan Aliong Mus memiliki komitmen memajukan Malut. Torang akan sejahterakan masyarakat deng tong pe program, so cukup sudah dengan uang provinsi yang begitu banyak tapi tong pe masyarakat masih susah," tegas Sahril. (red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini