Kantor Desa Bukit Durian (istimewa) |
Angki, sapaan Jhon Frangki Jihole saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2024) menyebutkan, pemecatan dirinya karena ada dugaan masalah Pilkada, baik pemilihan Wali Kota Tikep maupun Gubernur Maluku Utara.
Ia mengatakan, awalnya Ia diajak untuk menjadi tim sukses salah satu calon Wali Kota Tikep dari seorang guru Sekolah Dasar di desanya.
"Saya dapa pangge gabung tim sukses dari pa guru, dua kali tapi saya tolak karna tara biasa bgtu. Saya sempat tanya di pa Kades, pa Kades bilang gabung saja tara apa," kisah Angki.
Angki mengaku, pernah diminta untuk introspeksi diri, karena perbuatannya dinilai telah membuat marah Wali Kota terhadap Pemdes Bukit Durian.
"Saat saya dapa kase kaluar dari group Whatsapp Pemdes, saya tanya Kades suru saya instrospeksi diri. Katanya karna saya pe perbuatan pa wali kota marah satu Pemdes," tuturnya.
Angki menambahkan, pemecatan dirinya tidak pernah ada pernyataan yang Ia dengarkan langsung dari Kades, maupun surat pemecatan.
"Bahkan saya pe insentif triwulan ke empat juga belum tarima, padahal yang lain so tarima. Saya dapa pecat juga tara dapa kase tau langsung. Saya dengar dari mulut ke mulut deng tau dari berita," akunya.
Kepala Desa Bukit Durian, Fiktor Pareta saat dikonfirmasi perihal tersebut hanya mengirimkan berita pemecatan Angki yang ditayangkan salah satu media pada 12/12 kemarin.
Fiktor mengaku pemecatan Angki tidak ada kaitannya dengan Pilwako, saat ditanya perihal pemecatan tanpa pemberitahuan kepada yang bersangkutan, Fiktor bungkam. (red)