 |
| Kepala Desa Ngokomalako, Muhlas Hi. Yahya |
Berdasarkan informasi yang diterima dari warga, dana pangan itu dialihkan pada akhir tahun 2023, ke sejumlah pekerjaan fisik seperti perbaikan jalan tanjakan, pembangunan deker menuju area pemakaman desa, dan renovasi atap gedung desa.
Rincian pekerjaan yang dilakukan meliputi pembelian 30 sak semen senilai Rp 3 juta, pemasangan 50 lembar atap seng seharga Rp 2,5 juta, serta ongkos tukang dan biaya angkut material yang ditaksir mencapai Rp 700 ribu. Dengan demikian, total dana yang digunakan untuk proyek fisik tersebut diperkirakan mencapai Rp 6,2 juta.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa kebijakan Kades sering tumpang tindih dan tidak sesuai dengan rencana awal. “Kades ini bikin program campur aduk. Satu belum selesai, sudah buat yang lain. Akhirnya anggaran tidak tepat sasaran, termasuk dana pangan Rp 19 juta yang semuanya dialihkan ke kegiatan fisik,” kesal warga itu melalui sambungan telepon, Selasa (17/06/2025).
Ia juga menyebutkan, dalam rapat pertanggungjawaban kepada Masyarakat belum lama ini, Kades Muhlas mengklaim masih menyisakan Rp 5 juta dari dana tersebut dan menyebut akan menggunakannya untuk pengadaan bibit tanaman bagi ibu-ibu PKK. "Namun hingga pertengahan Juni 2025 ini, bibit yang dijanjikan belum juga terealisasi dan belum diterima oleh pihak PKK maupun warga desa," tuturnya.
Warga pun mendesak agar Inspektorat serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Halsel segera turun tangan, serta meminta tindakan tegas dari Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba.
"Kami minta Bapak Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba, untuk segera mencopot Kades Ngokomalako karena telah meresahkan masyarakat dan dianggap tidak transparan dalam pengelolaan dana desa," pinta salah satu tokoh masyarakat yang minta tidak ditulis namanya.
Hingga berita ini naik tayang, Kepala Desa Ngokomalako, Muhlas Hi. Yahya belum berhasil dikonfirmasi. (red)
