Danau Laguna |
TERNATE – Rencana Pihak
Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ternate untuk menjadikan danau Laguna
sebagai pemanfaatan sumber air bersih sangat tidak rasional, kenapa demiakian,
rencana tersebut tidak diawali dengan studi kelayakan yang semestinya suatu
keharusan.
Pemerhati Lingkungan Hidup Fachri
Rasyid Ichsan kepada Reporter Potretmalut.com Selasa (21/11/217) mengatakan, sebelumnya
pihak PDAM harus melakukan studi
Analisis Mengenai Dampak lingkungan (AMDAL), harus didahului dengan studi
kelayakan untuk mengetahui perencanaan, teknis, teknologi lingkungan, dampak
social budaya, ekonomi. “Harus dipikirkan perencanannya sebelum dimulainya
kegiatan.
Menurutnya, jangka waktu
menjadi pedoman dalam satu perencanaan system penyediaan air bersih sehingga
publik pun tahu ketersediaan air danau Laguna bisa menjawab krisis air di Kota
Ternate dalam waktu lama. “ Danau Laguna adalah Danau Vulkanik, ibarat Air
genangan sehingga diperkirakan dapat digunakan dalam waktu 3 sampai 4 tahun
mendatang,” .
Selain konsumsi air danau
dalam waktu singkat, eksploitasi danau tersebut berdampak besar terhadap
lingkungan sekitar. “Jadi Danau Laguna bukan solusi mengatasi krisis Air bersih
di Kota Ternate,’ tuturnya.
Menurut dia, mengatasi krisis
Air bersih di Kota Ternate, pemerintah Kota harus membuka diri dan
berkoordinasi dengan pemerintah provinsi agar menyediakan layanan Air yang
bertahan lama, karena krisis air adalah masalah serius di kota ini.
“Contoh lain dalam mengatasi
krisis Air ini seperti menyalurkan Air di daratan Halmahera dengan menggunakan
sisitem pipa bawa laut. Meski anggarannya besar, tapi manfaat dan daya tahannya
lama,” terangnya.(emis)