![]() |
Kondisi Penderita Penyakit Jantung Bocor |
HALSEL-
Nursanti Barmawi, ibu dari Muhammad Djalil, sipenderitaan penyakit jantung
bocor, mengisahkan sedikit hiruk pikuk selama menjalani perawatan anaknya sejak
difonis penderita penyakit jantung bocor. Bahkan, sudah ratusan juta
dikeluarkan untuk kesembuhan anaknya selama tahun 2013.
Bolak balik Bacan
Ternate, sejak anaknya masih berusia 17
tahun untuk mendapatkan pengobatan setelah difonis penyakit jantung bocor,
meskipun sempat mendapatkan penyembuhan kurang lebih satu tahun, namun
penyakitnya kembali kambuh hingga saat ini berusia 21 tahun. Nursanti, yang
diketahui seorang janda yang berusia 50 tahun lebih ini, tampaknya tidak putus asa mencari berbagai
pertolongan untuk kesembuhan anaknya, dialah sebagai ibu rumah tangga diapula
sebagai kepala keluarga dari ketiga anaknya, salah satu anaknya yang diketahui
menderita penyakit jantung bocor yakni, Muhammad Djalil.
Kepada wartawan, Nursanti
mengaku bahwa anaknya Muhammad Djalil bisa sembuh dari sakitnya agar bisa
melanjutkan pendidikannya diperguruan tinggi, karena anaknya memiliki keinginan
besar untuk kuliah, meskipun belum
sempat menginjakkan kakinya diperguruan tinggi setelah menyelesaikan sekolahnya
di SMA, karna pada saat ujian sudah
sakit. "Saya tetap semangat dan
terus berdoa, agar anak saya bisa mendapatkan pertolongan untuk kesembuhannya,
" harap Nursanti.
Ia mengaku, bahwa sesuai petunjuk dokter baik di Ternate
maupun di Bacan, anaknya harus dibawa ke luar kota ternate Makassar maupun
Jakarta, untuk mendapatkan penanganan
medis untuk kesembuhan Muhammad Djalil. Namun,
dirinya tidak berdaya karna biaya pengobatannya puluhan juta hingga
ratusan juta. Kondisi ini yang membuat Ibu dari tiga anak ini tampak pasrah dan
butuh uluran tangan dari pihak lain terutama pemerintah daerah.
"Alhamdulillah, pemerintah daerah sudah mendatangi kami, dan dalam waktu dekat dibawa ke Makassar
untuk mendapatkan pertolongan medis," kata Nursanti.
Nursanti mrngaku, pada Kamis 23 November, Kepala Dinas
Kesehatan (Dinkes) Halsel, telah menjenguk anaknya di kediaman pribadi
RT 5 Desa Amasing Kota Kecamatan Bacan. setibanya dr. Juri, langsung menanyakan riwayat pengobatan
Muhammad Djalil, yang difonis menderita penyakit jantung bocor, sehingga
pemerintah daerah dapat mengambil tindakan pengobatan. Namun, sebelum Muhammad Djalil dibawa ke Makassar,
dr. Juri meminta agar Muhammad Djalil, dibawa ke rumah sakit labuha untuk
mendapatkan pertolongan dalam hal ini pemulihan, karna akan dibawa ke Makassar
dengan menggunakan pesawat. "Alhamdulillah, pekan depan Muhammad Djalil,
sudah dapat dibawa ke Makassar," jelas Nursa.
Sementara dr. Juri Hendrajadi, ketika ditemui wartawan, ia
membenarkan bahwa pasien akan dirujuk ke Makassar, namun sebelum pihaknya
mengetahui terlebih dulu riwat pengobatan pasien dengan dokter siap, sehingga
pihak dinas akan menanyakan dan lebih detail penyakit yang diderita Muhammad
Djalil, hal tersebut sebagai referensi untuk dinas, sehingga bisa menentukan rumah sakit mana
yang bisa menangani pasien untuk penyembuhannya. "Kami juga baru tau, Insya Allah, minggu depan sudah bisa dibawa
ke Makassar untuk mendapatkan pertolongan medis," kata dr. Juri (red)