LABUHA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Halmahera Selatan (Halsel), tahun anggaran 2018 telah mengalokasikan anggaran
sebesar 13 miliar lebih untuk penangan bencana alam, yang dikelola oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halsel. Hanya saja, dari total
angaran tersebut tampaknya hampir secara keseluruhan diploting untuk wilayah
obi dan pulau bacan.
Hal
tersebut dapat dilihat pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun
2018, dimana terdapat seluruh kegiatan di fokuskan di wilayah obi terkecuali
hanya enam kegiatan yang dialokasikan ke wilayah bacan.
Data
yang diperoleh Potretmalut.com terkait dengan jumlah serta lokasi kegiatan di
dua wilayah yang dianggarkan di tahun 2018, yakni wilayah obi terdiri dari
Rehap Plat Deker STQ Desa Laiwui, Rehap Plat Deker Lap STQ Desa Laiwui,
Pembangunan Drainase dan Plat Deker Desa Laiwui, Rehabilitas dan Rekonstruksi
Pasar Laiwui, Rehabilitas dan Rekonstruksi Plat Deker Kuburan Akegula,
Rehabilitas dan Rekonstruksi Drainase Primer Desa Buton dusun Turi, Rehabilitas
dan Rekonstruksi Talud Sungai Desa Laiwui atau Dusun Turi, Timbunan Penahan
Talud Ombak Desa Anggai, Pembangunan Talud Pantai Soligi Desa soligi,
Pembangunan Talud Pantai Cap Desa Cap, Pembangunan Plat Decker Desa Buton, Pemulihan
Talud Penahan Ombak Pasca Bencana Desa Gayap, Talud Penahan Ombak dan
Pencegahan Bencana Desa Wailoa, dari jumlah tersebut berada pada wilayah Obi.
Sementara untuk wilayah Bacan yakni, yakni Perkuatan Tebing Sungai TK
Insan Kamil, Rehabilitas dan Rekonstruksi Plat Decker Desa Babang, Pembangunan
Talud Pantai Desa Babang Tahap I dan Tahap II dengan anggaran yang berbeda,
Normalisasi dan Penguatan Tebing Desa Toakona, Normalisasi dan Penguatan Tebing
Desa mandaong, sedangkan wulayah Gane Timu hanya satu paket kegiatan yakni,
Pembanguan Jembatan Darurat. (snr)