AHM-Rivai |
TERNATE - Hitung cepat KPU di pilkada serentak 2018 sejumlah
daerah sudah hampir final dengan data yang masuk di atas 90 persen. Di Maluku
Utara, pasangan Ahmad Hidayat Mus dan Rivai Umar (AHM-Rivai) unggul jauh dari
tiga pasangan lainnya. Pasangan yang diusung partai Golkar dan PPP ini peroleh
suara 176.016 atau 31.94 persen dari jumlah TPS yang masuk ke KPU atau 99.49
persen.
Atas
capaian tersebut, AHM-Rivai pada Jumat (29/6) mengumumkan hasil kemenangan sebagai gubernur dan wakil
gubernur Maluku Utara (Malut) periode 2018-2023. AHM-Rivai dalam jumpa persnya menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besar kepada seluruh masyarakat Maluku Utara karena
sudah mempercayakan AHM-Rivai memimpin Malut dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
“
Kepercayaan dan amanah yang diberikan kepada AHM-Rivai untuk memimpin Malut,” ucap
AHM didampaingi Rivai Umar
AHM
membantah jika kemenangan yang diraih adalah dengan cara-cara yang keluar dari
kewajaran berdemokrasi. Berkat kerja keras selama berkampanye adalah
satu-satunya cara mendapatkan kemenangan di pilgub ditandai dengan poin
tertinggi saat ini di peroleh. “ Karena semua yang terjadi adalah perjuangan
yang sangat murni dan keluar dari hati masyarakat, kami akan berkomitmen untuk
membawa Malut yang lebih baik,” tandasnya.
Menurutnya,
kemenangan ini adalah bukan kemenangan AHM-Rivai saja, namun kemenangan ini
merupakan masyarakat Malut. Dimana, selama menyampaikan program-program yang
ditawarkan selama berkampanye dapat menarik simpati masyarakat. “ AHM-Rivai
akan memberikan yang terbaik bagi 10 kabupaten/kota,” janji AHM.
Sementara
itu, Rivai Umar menambahkan, pemilih Maluku Utara adalah pemilih yang rasional,
sehingga para pemilih ini tidak mudah di pengruhi dengan iming-iming duit. Apalagi
membagi sembako gratis dan serangan fajar atau “bagi-bagi uang” ke pemilih.
“ Semuanya bekerja sesuai kemampuan, karena kami
percaya masyarakat Malut afalah semuanya pemilih rasional,” kata mantan rektor
Unkhair itu.
Kendati
begitu, AHM-Rivai mengimbau kepada pendukung, simpatisan serta partai pengusung
agar tidak berlebih-lebihan merayakan kemenangan. Karena kemenangan tidak harus
dirayakan dengan ber-euforia, namun kemengan ini dijadikan sebagai petanda rasa
syukur kepada Allah SWT atas ridho dan restu yang diberikan. “ Kami berharap tidak
ada yang lebih, kemenangan ini harus banyak bersyukur,” harapnya. (Am/red)