Kepala Desa Dolik dan Staf Kemendes PDTT saat meninjau lokasi wisata Woya Sangaji (Buwas/PM)
HALSEL - Dua Desa di Kabupaten Halmahera Selatan yakni Desa Dolik dan Dowora di tahun 2021 ini mengembangkan potensi desa di bidang pariwisata.
HALSEL - Dua Desa di Kabupaten Halmahera Selatan yakni Desa Dolik dan Dowora di tahun 2021 ini mengembangkan potensi desa di bidang pariwisata.
Rencana pengembangan wisata desa ini dilakukan setelah Desa Dolik dan Dowora mendapatkan kucuran bantuan dana dari Kemendesa PDTT senilai Rp 1.1 miliar
Dari anggaran tersebut, Pemdes Dolik dan Dowora membangun infrastruktur pendukung seperti, homestay, gajebo, jalan yang terintegrasi dan toilet umum yang berstandar nasional di lokasi wisata.
Di Desa Dolik, Pemdes mengembangkan wisata Woya Sangaji (Air Sangaji) yang terletak dusun Sangaji. Woya Sangaji sendiri memiliki keunikan tersendiri, dimana Woya Sangaji yang berbatasan langsung dengan air laut dan diapit pepohonan sagu. Woya Sangaji ini juga memiliki mata air yang aktif.
"Dengan anggaran yang ada ini kami bangun dulu infrastrukturnya. Selanjutnya kami juga diminta Kemendes PDTT untuk mengembangkan SDM guna mengelola wisata Woya Sangaji ini," kata Kepala Desa Dolik Iswadi Ishak saat meninjau lokasi wisata bersama tiga staf dari Kemendesa PDTT, Rabu 23/6/2021.
Sementara itu, di Desa Dowora, lokasi wisata yang dikembangkan oleh Pemdes yakin Pulau Koro. Pulau Koro sendiri terletak di antara pulau Halmahera dan Kepulauan Joronga. Pulau yang berada ditengah laut ini dikelilingi pasir putih. Selain keindahan pasir putih, Pulau Koro juga menawarkan keindahan bagi pengunjung di sore hari pada saat mata hari terbenam atau suset.
"Kami optimis pulau Koro ini menjadi objek wisata yang luar biasa di Kabupaten Halmahera Selatan. Apalagi dengan adanya suntikan dana dari Kemendesa ini menambah semangat kami untuk mengelola pulau Koro," ujar Kepala Desa Dowora Ely Saleh.
Sunset di Pulau Koro Desa Dowora (Buwas/PM)
Staf Bidang Analisis Pemberdayaan Masyarakat Kemendes PDTT, Tri Siska Windarti mengatakan, dengan adanya wisata desa di kedua desa tersebut dapat menggerakkan ekonomi masyarakat dan SDM. Menurut Tri, SDM menjadi kunci utama mengembangkan wisata. Karena kalau aksesnya sudah ada tapi SDMnya tidak berkembang, tidak dibentuk dan tidak diadakan pelatihan untuk hospitality, untuk pengembangan UMKMnya itu nanti akan jadi sisa-sisa.
"Jadi harapannya BumDes bekerja sama deng masyarakat untuk mengembangkan ekonominya," ujar Tri. (Buwas/PM)