 |
| Musrifah Alhadar |
TERNATE, PotretMalut - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Maluku Utara (Malut) gelar dialog cegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dialog yang mengusung tema. Rumah Tangga Tangguh Cegah KDRT, tersebut berlangsung di Jati Hotel Ternate, Sabtu, (17/6/2023).
Kepala Dinas PPPA Malut Musrifah Alhadar saat sambutan mengatakan, untuk mencegah terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) perlu dipahami kesetaraan dalam keluarga yang merupakan kunci untuk menghentikan tindak KDRT.
"Dalam keluarga terbagi peran yang dijalankan laki-laki dan perempuan dimana peranan ini menentukan berbagai pengambilan keputusan, serta nilai-nilai luhur termasuk nilai kesetaraan dan keadilan gender," ungkapnya.
Ivo sapaan akrabnya menambahkan, Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah mengeluarkan UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT guna menyikapi maraknya fenomena KDRT yang terjadi di masyarakat.
"Pemerintah menilai setiap warga negara berhak mendapatkan rasa aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan," jelasnya.
Berdasarkan Data Sistem Informasi Online (SIMFONI-PPA), pada 2022 terjadi 396 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Malut, dan sebanyak 215 kasus paling banyak terjadi di rumah tangga.
Sehingga dibutuhkan langkah berupa edukasi untuk meminimalisir angka kekerasan terhadap perempuan maupun anak.
"Dialog yang digelar DPPPA Malut sebagai bentuk edukasi karena dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk mendukung program keluarga tangguh, dengan cara meningkatkan pendidikan, pengetahuan, dan mengubah pola pikir pasangan yang akan menikah tentang konsep keluarga harmonis,"ungkap Ifo
Dialog untuk memberikan edukasi tersebut menghadirkan Narasumber dari Pusat, Ratna Yudha yang juga sebagai General Manager Metaprogres Trainning And Consulting Indonesia. Dan Kepala TU Kanwil Kemenag Malut Ridwan Kharie. (mail/red)
.jpg)
.jpg)