Kondisi jalan Sayoang-Yaba |
Ini terutama dialami masyarakat dua desa, yaitu Sayoang dan Yaba. Dikarenakan, jalan Sayoang-Yaba hanya disentuh asal-asalan oleh pemerintah.
Jalan ini pernah dianggarkan pada tahun 2015 dengan pagu anggaran Rp 49,5 miliar. Dikerjakan PT Bangun Utama Mandiri Nusa dengan SPK nomor 600.62/SP/DPU-Malut/APBD/BM/FSK.06/2015.
Seorang warga Desa Yaba yang tidak mau namanya disebut mengatakan, sudah bertahun-tahun jalan Sayoang-Yaba tidak pernah di aspal.
"Torang pe jalan ini so lama skali, tara pernah di aspal. Padahal torang lia jalan lintas dari babang menuju Wayaua, Bibinoi, sampe di Silang itu paling bagus," ungkapnya ketika ditemui wartawan PotretMalut.com, Kamis, (11/07/2024).
Warga yang ditemui sedang berjalan kaki bersama istri dan seorang anaknya ini mengaku, jalan yang dilalui akan lebih parah saat musim hujan.
"Dari Yaba menuju kilo 20 (nama jalan), belum aspal. Bolom lagi jalan Yaba-Sayoang-Babang, kalu ujang so tara bisa lintas, jalan ponong deng aer," sebutnya.
Padahal, menurutnya, jalan tersebut merupakan akses utama perekonomian warga.
"Saya sendiri pencari damar (Agatis), jalan ini jadi akses utama. Bolong lagi masyarakat lain yang berkebun juga sangat butuh jalan sebagai akses utama," pungkasnya.
Amatan media ini, jalan Sayoang-Yaba menjadi akses utama perekonomian warga utamanya untuk distribusi hasil perkebunan ke ibu kota kabupaten. (mg1/red)