Oknum Polisi Diduga Ancam Saksi

Sebarkan:
Video cekcok antara PH FM dan SA
TERNATE, PotretMalut - Oknum Anggota Kepolisian Polda Malut inisial SA, diduga mengancam saksi fakta saat mediasi di Tindak Pidana Ringan (Tipiring) Kepolisian Resor Ternate.

Ini disampaikan Kuasa/Penasihat Hukum FM, Darwin M. Omente kepada redaksi PotretMalut.com, Kamis, (18/07/2024).

Darwin menceritakan, kejadian tersebut bermula ketika Ia bersama kliennya, FM dan kedua saksi fakta MDA dan MI mendatangi Tipiring Polres Ternate pada Sabtu, 13 Juli sekira pukul 12:00 WIT, tiba-tiba SA hendak memukul MDA.

"Saat bersama klien saya dan kedua saksi fakta mendatangi Polres Ternate, dan dipersilahkan masuk ke ruang Tipiring, tiba-tiba kita mau diserang SA yang menggunkan pakaian preman dan masker. Dia mau menyerang fisik terhadap MDA dan mengeluarkan kalimat ‘ini sudah yang mau ambil istri saya dan merusak rumah tangga’. Dan saya membentak dia," kisah Darwin sambil menunjukkan video cekcok antara dia dengan SA.

Cekcok keduanya dilerai oleh beberapa anggota di Tipiring. Setelahnya Darwin bersama kliennya diminta menunggu di luar ruangan. "Persoalannya SA bukan pelapor maupun terlapor. Kami menduga SA membekap pelapor, karena pelapor inisial NS itu melaporkan istri SA, dimana pelapor menuduh FM berselingkuh dengan salah satu saksi fakta kita," ungkap Darwin.

Ia menambahkan, selain mengancam MDA secara fisik, salah satu saksi faktanya, yakni MI juga di ancam. "SA sempat menunjuk dan diduga memotret MI menggunakan handphone. Dia tunjuk dan sampaikan ngana mati," sebutnya.

Diketahui, kedatangan Darwin bersama kliennya ke Tipiring Polres Ternate karena kliennya dilaporkan NS lantaran salah tafsir mengenai Surat Permohonan Rekomendasi Cerai FM terhadap SA ke Dit Lantas Polda Malut.

"Entah bagaimana surat yang ditujukan kepada Kapolda Malut Cq Dir Lantas Polda Malut yang kami ajukan secara institusi beredar di masyarakat," sebutnya merasa aneh.

Menanggapi hal itu, Darwin mengaku telah melaporkan oknum anggota Polri yang menyebarkan surat itu ke Irwasda dan Kabid Propam.

"Kami juga melaporkan NS dan ibunya NJS, yang mana diduga dengan sengaja menyebar surat rekomendasi cerai, yang di dalamnya terdapat dalil-dalil sensitif bersifat privasi karena masalah rumah tangga," pungkasnya. (Tim/red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini