![]() |
Kadikbud Maluku Utara bersama Kepala Basarnas usai meneken PKS SPAM |
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini, berlangsung di Kantor Basarnas Ternate, Kamis (16/10/2025).
Kerja sama yang dituangkan dalam perjanjian bernomor 400.3.1/1247/DISDIKBUD dan PKS-97/KS.01.01/X/SARTTE-2025, dilakukan usai Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana yang dilaksanakan pada tanggal 14 hingga 16 Oktober 2025, bekerja sama dengan Basarnas.
Program SPAB merupakan langkah kolaboratif antara dunia pendidikan dan lembaga penyelamat nasional dalam meningkatkan kesiapsiagaan sekolah menghadapi potensi bencana di wilayah Maluku Utara.
Kepala Dikbud Maluku Utara, Abubakar Hi. Abdullah mengatakan, kerja sama ini sangat penting mengingat posisi geografis Maluku Utara yang berada di jalur cincin api atau ring of fire, sehingga memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi, tsunami, dan bencana alam lainnya.
"Satuan pendidikan harus menjadi tempat yang aman bagi peserta didik. Melalui pelatihan ini, kami ingin menanamkan kesadaran, keterampilan, dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana sejak dini," ungkap Kadikbud saat sambutan.
Dalam pelatihan SPAB tersebut, sebanyak 30 siswa dan 1guru Pendamping dari 10 kabupaten/kota di Maluku Utara, mengikuti berbagai sesi pelatihan bersama tim Basarnas, meliputi simulasi evakuasi bencana, manajemen penanganan darurat, hingga dasar-dasar pertolongan pertama.
Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan, kolaborasi lintas sektor seperti dengan Dinas Pendidikan merupakan langkah strategis dalam membangun budaya sadar bencana di lingkungan sekolah.
"Sekolah merupakan komunitas besar yang perlu memiliki kemampuan tanggap darurat. Kami berharap, setelah pelatihan ini, para peserta bisa menjadi agen kesiapsiagaan di sekolah masing-masing," ujarnya.
Program SPAB merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, tangguh, dan siap menghadapi bencana. Dinas Pendidikan Maluku Utara berencana memperluas pelatihan ke lebih banyak satuan pendidikan, terutama di wilayah rawan bencana. (Tim/red)