![]() |
| Aktivitas Belajar-Mengajar Terpaksa Berlangsung di Teras Sekolah |
Pasalnya, gedung sekolah tersebut dipalang oleh pemilik lahan, karena sisa pembayran lahan senilai Rp 38 juta belum juga dilunasi.
Lahan seluas 68×32 meter itu, diketahui milik Rahima Labahi. Lahan ini dijual seharga Rp 70 juta, yang pada 2023 lalu, pemerintah desa sebelumnya telah melakukan pembayaran sebesar Rp 32 juta.
Pemilik lahan diketahui memalang gedung sekolah sejak 6 November lalu. Palang tersebut belum juga dibuka, membuat proses belajar mengajar terpaksa berlangsung di teras sekolah.
Kepala MTS Al-Ikhlas, Rasid Difinibun, mengaku tidak dapat berbuat banyak terkait pemalangan tersebut. "Saya sangat sedih melihat kondisi siswa-siswi harus menjadi korban, dan belajar di teras sekolah selama dua minggu ini," ujar Kepsek, Senin (17/11/2025).
Rasid menjelaskan, pihaknya sempat mengikuti Musyawarah Desa (Musdes) terkait perencanaan program dan kegiatan tahun anggaran 2025. Rasid mengaku, dalam Musdes tersebut, anggaran pelunasan lahan sekolah sudah diakomodasi dalam APBDes Kubung. Namun realisasinya hingga kini belum terlihat.
"Anggaran sudah masuk di APBDes, tetapi belum juga direalisasikan," tambahnya.
Melihat kondisi sekolah yang dipalang, sejumlah orang tua/wali murid berharap pemerintah desa segera turun tangan melakukan mediasi. Mereka menilai, masa depan anak-anak menjadi taruhan apabila masalah ini tidak segera diselesaikan.
"Harusnya ada jalan alternatif dari pemerintah desa dan pemilik lahan. Anak-anak butuh keamanan dan kenyamanan belajar. Kalau begini terus, kami sangat prihatin," keluh salah satu orang tua murid.
Kepala Desa Kubung, Masbul Hi Muhammad, memastikan akan melunasi sisa pembayaran lahan sekolah tersebut. "Kami sudah panggil pemilik lahan untuk penyelesaian, tapi mereka tidak datang. Saya juga akan laporkan pemalangan ini ke polisi karena siswa-siswi jadi korban," tegasnya.
Masbul menegaskan, pemerintah desa tidak tinggal diam atas persoalan ini. "Lahan ini pasti akan kami lunasi. Hanya saja ada masalah yang perlu diselesaikan, dan butuh proses," tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, gedung MIS dan MTS Al-Ikhlas Kubung masih dalam keadaan dipalang, dan aktivitas belajar siswa tetap berlangsung di luar ruang kelas. (Ar/red)
