Tinggalkan Tugas Berbulan-Bulan

Sebarkan:


Siswa TAK Diberikan Izasah Dan Rapor

Hingga Saat Ini Aktivitas Belajar Masih Libur 

Labuha -
Sumiskun Halil,  berbulan-bulan meninggalkan tugas dan tanggungjawabnya sebagai Kepala Sekolah SD Negeri Kida Kecamatan Kayoa, kondisi tersebut kepentinga siswa-siswi SD Negeri Kida terpaksa dikorbankan bahkan nasib para siswa-siswi tidak menentu.

Berbagai persoalan yang terjadi di SD Negeri Kida, atas ulah Sumiskun selaku pimpinan, buktinya sejumlah siswa-siswi yang telah mengikuti Ujian nasional hingga saat ini belum menerima izasah untuk melanjutkan studinya ke SMP, bahkan siswa-siswi SD Negeri Kida setelah mengikuti semester genap untuk kenaikan kelas,  belum diketahui, karna hingga memasuki tahun ajaran baru para siswa-siswi masih tetap pada kelas lama akibat dari belum pembagian kelas.

Hal itu disampaikan warga Desa Kida  Umar Abubakar. Ia mengatakan, bahwa Sumiskun Halil, terkesan tidak memiliki ittikad baik sebagai tenaga pendidik untuk siswa-siswi di Desa Kida. Buktinya, Sumiskun meninggalkan tugas dan tanggungjawabnya hingga berbulan-bulan, sehingga anak-anak di Desa Kida yang saat ini masih mengikuti proses belajar-mengajar Di SD Negeri Kida menjadi korban. "Kalau sudah tidak mau mengabdi, jangan ambil tanggungjawab sebagai kepala sekolah sehingga tidak mengorbankan anak-anak," kesal Umar.

Tidak hanya itu,  Umar Abubakar yang juga imam Mesjid Raudatul Jannah Desa Kida ini,  menjelaskan tidak melaksanakan tugas berbulan-bulan Di SD Negeri Kida ini,  bukan hanya kepala sekolahnya, namun salah seorang guru pengajar Paingku Maendo, juga meninggalkan tugas-tuganya berbulan-bulan, padahal guru SD Negeri Kida, hanya 3 PNS, namun dua tenaga PNS meninggalkan tugasnya berbulan-bulan dan saat ini tersisa satu guru yakni Nila Akib,  yang monoton mengajar dari kelas 1 hingga kelas 6, namun seringkali jika yang bersangkutan berhalangan maka sekolah terpaksa diliburkan. "Guru PNS hanya 3 orang,  yang 2 orang tidak aktif lagi, karna sekarang hanya satu guru yang aktif," kata Umar.

Sementara Kepala Desa Kida Almin A Wais,  ketika dikonfirmasi. Dirinya membenarkan hal tersebut, bahkan persolan SD Negeri Kida, bukan hanya ketidak hadiran dua guru tersebut, namun apa juga ada masalah keluhan guru bantu yang tidak diberikan haknya hingga tidak para guru bantu tidak datang lagi.  "Ada guru bantu yang datangi ke saya untuk sampaikan keluhannya, saya juga pernah bicarakan masalah sekolah tersebut bersama kepala sekolah, namun tampaknya tidak ada tindaklanjut, " kata Almin.

Hal tersebut, Almin Hi. Halil selaku Kepala Desa Kida, meminta kepada Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Halmahera Selatan (Halsel), untuk memberikan perhatian pada kondisi SD Negeri Kida saat ini,  karna masyarakat yang anak-anaknya mengikuti proses belajar mengajar Di SD Negeri Kida sangat  dirugikan. (snr)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini