Kades Tawa Tolak Mundur Diri dari Jabatannya

Sebarkan:
Kepala Desa Tawa, Bahtiar Hi. Hakim

HALSEL - Desakan sejumlah Mahasiswa dan sebagain masyarakat  Desa Tawa Kecamatan Kasiruta Timur yang meminta Kepala Desa Bahtiar Hi. Hakim untuk mundur dari jabatannya, ditanggapi secara dingin Kades Bahtiar.

"Berdemokrasi itu ada dinamikanya. Mungkin yang kami alami di desa Tawa saat ini adalah dinamika demokrasi. Mungkin pula sebagai bukti desa Tawa sudah maju dan sudah banyak yang berpendidikan tinggi, insyah Allah ada jalan keluarnya"," kata Kades Bahtiar kepada media ini, Rabu 5/8/2020.

Dirinya sampai saat ini masih yakin dan merasa tidak bersalah, pasalnya semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya, menurutnya tidak beralasan.

"Jika saya dituduh menyalahgunakan anggaran DD  2017 hingga 2019 itu tidak benar, karena selama tahun-tahun itu semua kegiatan lakukan dengan baik dan sudah ada hasil audit inspektorat dan tidak masalah, hanya dalam bentuk pembinaan," cetusnya.

Bahtiar juga mengatakan dengan adanya DD banyak kegiatan yang dilakukan seperti infrastruktur desa berupa talud, pagar, jalan , kantor desa, lampu penerangan jalan, sanitasi, memberikan beasiswa kepada mahasiswa dan masih banyak lagi. Semua kegiatan itu masyarakat turut berpartisipasi.

"Banyak kegiatan yang kita lakukan dengan sumber anggaran DD dan Alhamdulillah tidak bemasalah dengan hasil audit inspektorat selama ini. Lalu saya dituduh salahgunakan DD dan dilaporkan ke kejari, kan aneh," ujar Bahtiar.

Saat ditanya tanggapannya atas aksi-aksi mahasiswa di desanya selama ini, dirinya menanggapi dengan dingin dan bijak, itu terjadi karena memang sampai saat ini di masa covid 19 ini, kampus dan sekolah libur, jadi mahasiswa dan pelajar banyak yang pulang di kampung, jadi mereka melakukan kritik. 

"Itu wajar-wajar saja dan fenomena itu bukan hanya di desa saya, banyak juga terjadi di desa-desa lain terutama di Halsel," sebutnya.

Meski demikian, Bahtiar juga menyesalkan tindakan kurang baik yang dilakukan massa aksi yang coret-coret dinding gedung, palang kantor desa, megeluarkan kata-kata kotor terhadap dirinya. Karena menurut dirinya, jika dikritik sebagai Kades itu sah-sah saja. Namun dilain sisi, dirinya juga memiliki keluarga anak dan istri,  juga punya pendukung.

"Kalau demo silahkan. Tpi masa harus palang kantor coret-ceret dan berkata-kata kotor itu kurang baik," tukasnya.
 
Sementara itu, desakan dari massa aksi yang meminta dirinya mundur dari jabatan Kepala Desa itu tidak prosedural dan jika terus didesak mereka massa aksi melanggar hukum. Sebab sampai saat ini, dirinya tidak bermasalah dengan hukum. Begitu juga kondisi kesehatannya juga dalam kondisi sehat dan masih tetap menjalankan aktivitas sebagai Kades. Bahkan pembagian BLT di masa covid 19 tidak ada masalah.

"Dalam undang-undang, kades bisa berhenti dalam perjalanan periodesasi jika yang bersangkutan bermasalah dengan hukum, atau berhalangan tetap misalnya sakit, meninggal dunia, tindakan asusila, selama itu tidak terjadi saya tetap menjabat," bebernya.

Bahtiar juga mengatakan, penolakan terhadap dirinya yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dan sebagian masyarakat kecil terhadap dirinya yang sempat viral beberapa hari lalu itu, pada saat dirinya sedang dalam kunjungan kerja ke dusun untuk menyeleikan sedikit persoalan antara masyarakat di dusun dan desa induk setelah saat balik mahasiswa dan beberapa masyarakat suda di pelabuhan hendak menolak dirinya dan masyarakat di dusun Tuamoda  untuk masuk ke desa.

"Saat itu ada polisi dan Pa camat, karena suasana memanas sebagai pemimpin saya mengalah, ditakutkan suasana jadi lain maka Pa camat dan polisi saja yang turun dari perahu dan saya bersama masyarakat dusun balik ke dusun. Itu kronologisnya," tuturnya.

Pihaknya menghimbau agar masyarakatnya tetap menjaga tali silaturrahim, membangun persaudraan dan tetap menjaga hubungan kekeluargaan.

"Desa Tawa itu istilanya satu keluarga, satu rahim, dan merupakan desa yang masih tetap menjaga adat istiadat, nuansa keagamaan tetap terjaga, jadi saya berharap dan berdoa meskipun dilanda konflik tetapi tetap damai," pungkasnya. (Buwas/PM)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini