Diduga ada Politik Balas Dendam, 2 Kandidat Cakades Di Desa Damuli Gagal Maju

Sebarkan:

Kordinator Solidaritas Mahasiswa Patani Timur (SAMA-PATIMURA) Maluku Utara, Yusril Kamaludin

POTRETMALUT - Dua kandidat Bakal Calon Kepala Desa (Cakades) di Desa Damuli, Kecamatan Patani Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara yakni Hi Ali dan Hairudin gagal ikut dalam kontestasi Pemilihan Kepala Desa.

Ini berdasarkan hasil Secrening uji kompetensi bakal Calon Kepala Desa oleh panitia Pilkades Desa Damuli bahwa kedua kandidat tersebut tidak diloloskan dengan alasan Hi Ali memiliki tiga istri, sementara Hairudin tidak lolos diduga tidak memilih Bupati Halmahera Tengah, Elang-Rahim di Pilkada 2017 lalu.

Berdasarkan keputusan tersebut, Solidaritas Aksi Mahasiswa Patani Timur Maluku Utara (SAMA-PATIMURA MU) menolak hasil keputusan penetapan Secrening oleh panitia yang tidak meloloskan keduanya untuk ikut bertarung di Pilkades Desa Damuli.

Kordinator SAMA-PATIMURA MU, Yusril Kamaludin kepada wartawan, Minggu (27/6/2021) mengatakan, keputusan yang diambil oleh panitia Pilkades dengan tidak meloloskan dua kandidat Bakal Calon Kepala Desa Damuli telah mencederai nilai demokrasi.

“ kami menolak keputusan penetapan hasil screening Calon Kepala Desa (Cakades) di Desa Damuli, Kecamatan Patani Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara pada 26 Juni 2021,” Ujar Yusril

Yusril juga menilai, Panitia Cakades dan Pemerintah Daerah telah mencederai nilai demokrasi. Bahkan tidak berpihak pada kepentingan Desa dan keinginan rakyat. Padahal keduanya memenuhi syarat untuk maju bertarung di Pilkades Desa Damuli.

“Keputusan yang diambil Panitia yang tidak meloloskan keduanya sangat mencederai nilai demokrasi. Ini menunjukkan Pemerintah daerah tidak berpihak kepada kepentingan desa dan keinginan masyarakat Damuli dan lebih berpihak pada kepentingan kelompok tertentu,”kata Yusril

Yusril bilang, Dua Bakal Calon yang tidak diikutsertakan dalam pemilihan Kepala Desa menunjukkan politik balas dendam masih ditanamkan oleh Bupati Kabupaten Halmahera Tengah yang berujung mencederai demokrasi dan falsafah Fagogoru. Bahkan informasi yang didapatkan, ada yang memaksa Bupati untuk menggugurkan dua kandidat calon Kepala Desa

"Seharusnya kebijakan yang diambil Panitia Pilkades dan Pemerintah Daerah dilandasi alasan yang jelas dan objektif serta indikator yang jelas. Bukan karena alasan beristri lebih dari satu bahkan politik balas dendam sehingga tidak meloloskan dua peserta calon kepala Desa. Ini artinya panitia maupun Pemerintah daerah dengan sengaja mencederai nilai demokrasi dan falsafah Fogogoru,” Ucap Yusril dengan nada kesal.

Sebagai Solidaritas Aksi Mahasiswa Patani Timur meminta dan mendesak kepada panitia Secrening Cakades dan Bupati Halmahera Tengah untuk meninjau kembali keputusan dan penetapan bakal Calon, agar semuanya di loloskan demi menjaga ketertiban dan stabilitas jalanya pemilihan.

“Kami meminta dengan tegas kepada Bupati dan panitia Secrening Cakades agar semuanya diloloskan demi menjaga ketertiban jalannya pemilihan. Jika tidak, kami akan memboikot Pilkades desa Damuli, karena mencederai kebebasan berekspresi dan menodai Demokrasi,”tandas Yusril.(brn)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini