Pembukaan Training Center Atlet Dayung Malut
TERNATE, PotretMalut - Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku Utara melakukan Training Center dayung di Talaga Paca, Desa Paca Halmahera Utara.
TC bertajuk Raih Dominasi Olahraga Dayung Untuk Maluku Utara Menuju Prestasi Nasional itu, bertujuan menyeleksi 12 atlet untuk mengikuti Pra PON XXI tahun 2023 di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sumatera Utara.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Halut Mulan Ando saat membuka kegiatan mengapresiasi atlet yang mengikuti TC selama 1 bulan.
Mulan mengatakan, pihaknya tengah mendesain olahraga daerah, terutama olahraga dayung agar memiliki Perda sehingga ada pedoman yang jelas.
"Insya Allah secepatnya dimasukkan ke DPRD untuk dibahas, namun sesuatu bisa berjalan bila didukung pendanaan,"ujarnya, Selasa (10/10/2023).
Ia melanjutkan, dalam waktu dekat akan dibentuk pengurus PODSI Halmahera Utara, sehingga bisa merekrut atlet dayung yang berkualitas.
Sementara, Ketua PODSI Malut Kalpin Nur mengatakan, pelaksanaan TC merupakan bentuk persiapan menghadapi kejuaraan nasional yaitu Pra PON maupun PON.
"Kami tidak sekedar hadir untuk berpartisipasi dalam event Nasional itu, tetapi di kepemimpinan ini saya bertekad untuk menyumbangkan medali bagi Malut,"ucapnya.
Kepala BWS Malut itu mengaku, hingga saat ini PODSI tidak pernah merekrut atlet di luar daerah untuk memperkuat dayung di Malut.
"Kita yakin pemuda Malut punya kesempatan untuk berkembang dan menjadi atlet Malut masa depan,"ujarnya.
Ia berharap, pelaksanaan TC berjalan lancar dan penuh keseriusan dari atlet dan pelatih, agar semua cita-cita dan harapan bisa terwujud dan berdampak positif.
"Kami meminta dukungan dan doa dari masyarakat Malut agar mereka bisa meraih kemenangan. Semoga atlet kita meraih kemenangan dengan upaya maksimal, menyumbangkan medali untuk Malut,"harapnya.
Bersamaan, Ketua KONI Malut Djasman Abubakar berharap, TC memiliki waktu yang cukup sehingga para atlet bisa meraih prestasi.
Cabang olahraga dayung ini akan dimasukkan ke dalam olahraga prioritas di Malut. Karena dalam sejarah PON, Malut selalu berada di peringkat 30 sampai 34.
"Jadi saya tidak mau ini menjadi suatu kutukan. Mari kita sama-sama mengakhiri kutukan ini,"pungkasnya. (Ham/red)
.jpg)
.jpg)