Revitalisasi Benteng Oranje Ternate Segera Dikerjakan

Sebarkan:
Kepala Disbud bersama PPK dan tim, dan perwakilan BPK Wilayah 21 berdiskusi saat MC0
TERNATE, PotretMalut - Penataan kawasan benteng Oranje Ternate bakal dikerjakan tahun ini. Setelah pembahasan panjang antara Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Ternate, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 21, dan Direktorat BPW.

Mutual check awal atau MC0 pekerjaan Penataan Kawasan Pusaka di Kota Ternate, sebagai tindak-lanjut penandatanganan kontrak pada 13 Juni kemarin, berlangsung pada Jum’at, (21/06/2024).

Kepala Disbud Kota Ternate, Muslim Gani mengatakan, revitalisasi benteng diharapkan dapat menarik wisatawan, baik lokal maupun manca negara.

"Kita harap dari revitalisasi benteng ini, dapat memberikan keamanan maupun kenyamanan dari pengunjung," ungkap Muslim.

Ia menyebut, semua item pekerjaan telah dipertimbangkan aspek manfaatnya untuk semua kalangan. "Benteng ini tetap dipertahankan keasliannya, revitalisasi juga mempertimbangkan kenyamanan bagi komunitas-komunitas di dalam benteng. Harapan kita setelah revitalisasi ada kunjungan yang dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM," terangnya.

Foto bersama usai MC0
Proyek dengan pagu anggaran Rp 4,5 miliar dengan jangka waktu pelaksanaan selama 180 hari kalender. Ditargetkan selesai pada 9 Desember 2024. Proyek ini merupakan apresiasi dari Menteri PUPR terhadap daerah yang memilki keberlanjutan dalam kegiatan pelestarian.

PPK proyek, Sofiastuty menjelaskan, kegiatan penataan kawasan ini akan menjadi fokus pelaksanaan kegiatan hari habitat 2024.

Ia mengatakan, ada empat item pekerjaan yaitu ampiteater, pendopo, pagar, dan persampahan. "Untuk pagar direncanakan 350 meter dibangun dengan prototype yang sudah ada. Ampiteater juga kita sesuaikan dengan pelataran yang sudah ada. Untuk pendopo disesuaikan dengan luasasn yang ada, dengan bentuk pendopo terbuka, atapnya menyesuaikan dengan bangunan yang sudah ada," jelas Sofi.

Jadi, tambahnya, seluruh item dibangun menyesuaikan dengan lingkungan. "Kita hanya membangun bangunan yang multifungsi, dengan menyesuaikan bentukan yang sudah ada," tambah Sofi.

Sementara, Nani Setrawati, perwakilan dari BPK Wilayah 21 berharap, benteng Oranje dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan.

"Harapannya benteng ini dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan bersama, dengan tetap mengutamakan pelestarian sesuai Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya," pungkasnya. (Tim/red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini