![]() |
Istimewa |
Nadira Khairina Lupis, salah satu dokter umum di Puskesmas Makian mengaku, mengalami kesulitan saat menggunakan fasilitas medis dasar.
"Setiap kami hendak menggunakan peralatan medis, listrik padam. Alat oksigen, hingga sarana medis lain tidak bisa berfungsi maksimal," ungkap Nadira, Jumat (22/08/2025).
Menurutnya, dana BOK harusnya diprioritaskan untuk pengadaan obat-obatan, pemeliharaan fasilitas, serta melengkapi kekurangan alat medis yang vital bagi pelayanan masyarakat.
Hal ini mengakibatkan pasien harus menerima pelayanan seadanya.
Dari total alokasi senilai Rp 300 juta, dana senilai Rp 177 juta raib tanpa jejak sejak Januari hingga April 2025.
Kepala Puskesmas Makian, Amiruddin Alim, saat dikonfirmasi via Whatsapp belum aktif. (Mg1/red)